Renungan:
Ulul
Albab, Pemilik Akal Murni
cÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@ø©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ tûïÏ%©!$# tbrãä.õt ©!$# $VJ»uÏ% #Yqãèè%ur 4n?tãur öNÎgÎ/qãZã_ tbrã¤6xÿtGtur Îû È,ù=yz ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $uZ/u $tB |Mø)n=yz #x»yd WxÏÜ»t/ y7oY»ysö6ß $oYÉ)sù z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÒÊÈ !$oY/u y7¨RÎ) `tB È@Åzôè? u$¨Z9$# ôs)sù ¼çmtF÷t÷zr& ( $tBur tûüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÊÒËÈ
Sanyata
ana ing tumitahing langit lan bumi, lan beda-bedaning rina kalawan wengi, iku
dadi tandha yekti tumrap wong kang padha duwe akal. Yaiku wong-wong kang padha
tansah eling marang Allah, ing nalika ngadeg, lungguh lan turon, lan dheweke
padha mikir marang tumitahe langit lan bumi. Ature: "Dhuh Pangeran kita,
Paduka karsa anitahaken ing sedaya punika boten sarana bebatalan/tanpa guna.
Maha suci Paduka, mugi Paduka karsaa ngreksa ing kita saking siksaning Naraka. Dhuh
Pangeran kita, saestu sintena ingkang Paduka karsakaken kacemplungaken ing
Naraka yektos ateges sampun Paduka asoraken. Dene tiyang ingkang anganiaya
punika boten wonten satunggala kemawon ingkang saged paring pitulung." (QS Ali Imran[3]:190-192)
Sesungguhnya dalam
penciptaan, yakni kejadian benda-benda angkasa
seperti matahari, bulan dan jutaan gugusan bintang yang terdapat di langit
atau dalam pengaturan sistem kerja langit yang sangat teliti serta kejadian dan
perputaran bumi pada porosnya yang melahirkan silih bergantinya malam dan siang
perbedaannya baik dalam masa, panjang-pendeknya terdapat tanda-tanda
kemahakuasaan Allah bagi ulul albab, yakni orang-orang yang memiliki
akal yang murni. Mereka adalah orang-orang
baik lelaki maupun perempuan yang terus-menerus mengingat
Allah dengan ucapan, atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi saat
bekerja atau istirahat, sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring, atau bagaimanapun dan mereka memikirkan tentang penciptaan,
yakni kejadian dan sistem kerja langit dan bumi dan setelah itu
berkata sebagai kesimpulan: "Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan alam
raya dan segala isinya ini dengan sia-sia, tanpa tujuan yang hak. Apa
yang kami alami atau lihat atau dengar dari keburukan atau kekurangan. Maha
Suci Engkau dari semua itu. Itu adalah ulah, dosa dan kekurangan kami
yang telah menjerumuskan kami ke dalam siksa neraka maka peliharalah kami dari siksa
neraka. Karena Tuhan Kami, kami tahu dan yakin
benar bahwa sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh
telah Engkau hinakan dia dengan mempermalukannya di hari Kemudian
sebagai seorang zalim serta menyiksanya dengan siksa yang pedih. Tiada satu pun
yang dapat membelanya dan tidak ada bagi orang-orang yang
zalim siapapun satu penolong pun."
Wafat
Fi Sabilillah
wur ¨ûtù|¡øtrB tûïÏ%©!$# (#qè=ÏFè% Îû È@Î6y «!$# $O?ºuqøBr& 4 ö@t/ íä!$uômr& yYÏã óOÎgÎn/u tbqè%yöã ÇÊÏÒÈ tûüÏmÌsù !$yJÎ/ ãNßg9s?#uä ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù tbrçųö;tGó¡our tûïÏ%©!$$Î/ öNs9 (#qà)ysù=t NÍkÍ5 ô`ÏiB öNÎgÏÿù=yz wr& ì$öqyz öNÍkön=tæ wur öNèd cqçRtóst ÇÊÐÉÈ * tbrçųö;tGó¡o 7pyJ÷èÏZÎ/ z`ÏiB «!$# 9@ôÒsùur ¨br&ur ©!$# w ßìÅÒã tô_r& tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÊÐÊÈ tûïÏ%©!$# (#qç/$yftGó$# ¬! ÉAqߧ9$#ur -ÆÏB Ï÷èt/ !$tB ãNåku5$|¹r& ßyös)ø9$# 4 tûïÏ%©#Ï9 (#qãZ|¡ômr& öNåk÷]ÏB (#öqs)¨?$#ur íô_r& îLìÏàtã ÇÊÐËÈ
Lan sira aja padha
ngira manawa wong-wong kang padha dipateni ana ing perang sabil iku mati,
ananinging mangertia dheweke iku urip ana ing ngarsaning Allah Pangerane padha
kaparingan rezeki. Wong-wong syuhada
mau padha gembira jalaran Allah wus paring kanugrahan marang deweke lan deweke
padha bungah dene wong kang isih padha keri durung padha nyusul kareben deweke
iku ora padha susah. Deweke padha suka
pari suka diparingi kanikmatan saka ngarsaning Allah sarta kanugerahan. Sanyata
Allah iku ora bakal ngilang-ngilangake ganjarane wong mukmin. Yaiku wong kang tansah
padha ngestokake dhawuhing Allah lan Rasule, sawuse padha ketaton ing palagan
Uhud ; kanggo wong kang tumindak becik sarta takwa ing Allah wong-wong mau
bakal padha kaparingan nugraha kang agung. QS Ali
Imran[3]: 169-172
Sekali-kali janganlah
engkau wahai Muhammad atau siapapun mengira apalagi menduga
keras atau yakin bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah baik dalam perang
Uhud atau selainnya adalah orang-orang yang telah mati sekarang
ini bahkan
mereka itu hidup dengan kehidupan yang berbeda dengan kehidupan kamu,
karena hidup mereka di sisi Tuhan mereka yang Maha Agung dalam keadaan mereka dianugerahi
rezeki yang sesuai dengan alam tempat mereka kini berada dan sesuai
pula dengan nilai perjuangan mereka dan kebesaran serta kemurahan Allah SWT. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan apa,
yakni karunia yang tidak terlukiskan dengan kata-kata yang telah dikaruniakan
Tuhan Pemelihara mereka, dan mereka sungguh benar-benar bergirang
hati setiap saat terhadap orang-orang yang masih tertinggal
di belakang, yakni teman sejawat mereka di dunia yang belum menyusul
mereka dalam meraih kehormatan gugur di jalan Allah. Kegembiraan mereka adalah
bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka yang belum menyusul itu
dalam kehidupan akhirat mereka dan tidak pula mereka bersedih hati
menyangkut apa yang akan mereka tinggalkan di dunia. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang
mukmin baik mereka yang gugur di Uhud atau selainnya, bahkan yang gugur
maupun yang meninggal secara normal. Yaitu
orang-orang yang menaati dengan sepenuh hati perintah Allah dan Rasul
yang mengajak mereka kembali menghadapi kaum musyrikin yang mengakibatkan
gugurnya sebagian dari rekan mereka dalam perang Uhud dansesudah mereka mendapat luka
berat dalam peperangan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang berbuat
ihsan, dan bagi orang-orang yang berbuat ihsan lagi bertakwa ada pahala yang
besar.
Allah iku Melarat !
ôs)©9 yìÏJy ª!$# tAöqs% úïÏ%©!$# (#þqä9$s% ¨bÎ) ©!$# ×É)sù ß`øtwUur âä!$uÏZøîr& ¢ Ü=çGõ3oYy $tB (#qä9$s% ãNßgn=÷Fs%ur uä!$uÎ;/RF{$# ÎötóÎ/ 9d,ym ãAqà)tRur (#qè%rè U#xtã È,ÍyÛø9$# ÇÊÑÊÈ y7Ï9ºs $yJÎ/ ôMtB£s% öNä3Ï÷r& ¨br&ur ©!$# }§øs9 5QxsàÎ/ ÏÎ7yèù=Ïj9 ÇÊÑËÈ úïÏ%©!$# (#þqä9$s% ¨bÎ) ©!$# yÎgtã !$uZøs9Î) wr& ÆÏB÷sçR @AqßtÏ9 4Ó®Lym $oYtÏ?ù't 5b$t/öà)Î/ ã&é#à2ù's? â$¨Y9$# 3 ö@è% ôs% öNä.uä!%y` ×@ßâ `ÏiB Î=ö7s% ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ Ï%©!$$Î/ur óOçFù=è% zOÎ=sù öNèdqßJçFù=tFs% bÎ) óOçGYä. tûüÏ%Ï»|¹
Sanyata
Allah wus midhanget ucapane wong kang padha angucap: "Satemene Allah iku
melarat, lan kita iku sugih". Ingsun bakal anyathet apa kang diucapake
dening wong-wong mau, lan anggone padha nyedani para Nabi kalawan ora bener.
Dhawuhingsun: Maraa
sira padha ngrasakna siksaning Naraka kang ngobong saengga gosong. Kang mangkono iku kagawa saka apa bae kang
wus ditindakake dening tangan-tanganira, sanyata Allah iku ora karsa nganiaya
marang para kawula. Deweke padha ngucap: "Sanyata Allah wus paring janji
marang kita, supaya kita ora iman ing Rasul nganti panjenengane nekakake marang
kita kalawan kurban kang dimangsa dening geni". Dhawuha sira Muhammad: "Temen
wus rawuh ing sira kabeh sawijining Rasul sadurungku angampil pirang-pirang
tandha yekti kang terang lan apa kang wus padha sira ucapake iku. Banjur yagene
teka sira nyedani para Rasul mau, manawa sira iku padha temen?" QS Ali Imran[3]: 181-183
Sesungguhnya
Allah mendengar perkataan orang-orang Yahudi
yang berkata: Sesungguhnya Allah miskin karena Dia meminta dipinjami
harta untuk diberikan kepada fakir-miskin dan kami orang-orang kaya, karena Allah
meminta pinjaman itu dari kami. Mendengar ucapan itu Allah masih menahan diri
karena memang Dia maha penyantun, memberi kesempatan kepada manusia untuk
bertaubat karena itu dinyatakan bahwa Kami akan, yakni pasti mencatat
perkataan mereka itu untuk menjadi bukti kesalahan mereka dan alasan
kuat buat menjatuhkan sanksi atasnya. Setelah menyebut kedurhakaaan mereka
kepada nabi-nabi, manusia-manusia mulia dengan menyatakan dan demikian juga Kami
pasti catat pembunuhan mereka terhadap nabi-nabi tanpa alasan benar. Bahkan
jangankan tanpa alasan, bukti agar mereka dihormati dan diagungkan sangat
banyak. Karena itu kami pasti akan tulis dan juga ketika mereka disiksa nanti,
Kami akan
mengatakan Rasakanlah azab yang membakar karena dengan kekikiran kamu
dahulu di dunia kamupun membakar hati hamba Allah yang sangat membutuhkan
bantuan. Itu yakni siksa yang
menanti mereka adalah disebabkan perbuatan dosa dan
kedurhakaan yang dilakukan oleh tangan kamu sendiri dan disebabkan juga
karena Allah sekali-kali bukan Maha Penganiaya terhadap
hamba-hambaNya yang berdosa dan enggan memohon ampun apalagi yang tidak
berdosa sama sekali. Orang-orang
Yahudi itu mengatakan untuk menghindar dari kewajiban bergegas kepada
keimanan: Sesungguhnya Allah satu-satunya yang harus ditaati perintah-Nya
telah memerintahkan kepada kami supaya kami jangan beriman kepada seseorang
rasul siapapun dia termasuk engkau wahai Muhammad sebelum dia mendatangkan
kepada kami bukti kerasulannya dalam bentuk kurban yang sangat
agung yang dipersembahkan kepada Allah dan yang dimakan api, yakni habis
terbakar. Katakanlah, Kalau apa yang kamu sebiut itu benar bahwa kamu
menanti datangnya api membakar kurban maka kami tahu bahwa keengganan kalian
percaya bukan karena itu, karena sesungguhnya telah datang kepada kamu
beberapa
orang rasul sebelumku, bukan hanya seorang, seperti Zakaria, Yahya, Isa
dan lain-lain semua membawa keterangan yang nyata sebagai mukjizat tetapi tidak
semua rasul itu kalian percayai dan tidak semua membawa kurban. Memang ada di
antara mereka yang memiliki aneka mukjizat dan membawa apa yang kamu sebutkan itu,
tetapi
kamu tetap tidak mempercayai mereka, bahkan kamu membunuhnya, maka
mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar?
Akan Mengalami Mati
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#s ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur cöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# @Åz÷é&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quyÛø9$# !$u÷R$!$# wÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ * câqn=ö7çFs9 þÎû öNà6Ï9ºuqøBr& öNà6Å¡àÿRr&ur ÆãèyJó¡tFs9ur z`ÏB z`Ï%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# `ÏB öNà6Î=ö6s% z`ÏBur úïÏ%©!$# (#þqä.uõ°r& ]r& #ZÏWx. 4 bÎ)ur (#rçÉ9óÁs? (#qà)Gs?ur ¨bÎ*sù Ï9ºs ô`ÏB ÏQ÷tã ÍqãBW{$#
Kabeh badan iku mesthi bakal nemahi
pati. Lan sanyata sira bakal padha dituhoni ganjaranira besuk ana ing dina
Kiamat. Anadene wong kang diedohake saka Naraka lan dilebokake ing Swarga
mangka temen dheweke iku begja, lan ora ana liya penguripan Donya iku kajaba
mung kasenengan kang anglalekake. Satemene
sira bakal dicoba ana ing bandha lan badanira, lan sira bakal padha krungu
pangucap kang anglarakake ati, saka wong-wong kang wus
diparingi Kitab sadurungira, lan uga saka wong-wong kang padha musyrik. Dene
manawa sira padha sabar lan takwa ing Allah, sanyata kang mangkono mau kalebu sawenehing
perkara kang patut diutamakake. QS Ali Imran[3]: 185-186
Setiap
yang berjiwa siapapun ia, manusia atau makhluk lain,
mulia atau hina, akan merasakan mati, yakni mengalaminya. Kemudian setelah
kematiannya itu ia akan mendapatkan balasan yang baik ataupun yang buruk. Semua orang,
termasuk yang mendustakanmu wahai Muhammad akan mendapatkan sebagian balasan
kami sejak kematiannya. Namun ketika itu belum semua balasan dan ganjaran
diberikan: Sesungguhnya wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman pada
hari Kiamat sajalah disempurnakan pahala kamu. Barang siapa dijauhkan dengan
cepat walau sedikit dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah
beruntung dengan keuntungan yang pasti. Karena itu jangan jadikan
seluruh perhatian kamu hanya pada kehidupan kini dan sekarang, lihatlah jauh ke
depan, karena kehidupan dunia itu bagi yang tidak beriman tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Adapun yang beriman maka ia adalah kesenangan
yang sekaligus mengantar mencapai kejayaan duniawi dan ukhrawi. Demi
Allah, sungguh kamu semua wahai orang Islam kapan dan dimana pun akan
diperlakukan sebagai orang yang diuji menyangkut harta kamu baik
berupa kekurangan harta, kehilangan, atau dalam bentuk kewajiban berzakat dan
bersedekah dan kamu juga akan diuji dengan diri kamu, yakni dengan
luka dan pedih akibat peperangan atau penganiayaan musuh, atau penyakit. Bukan
hanya harta dan diri, ada yang lebih dahsyat yakni kamu juga sungguh
akan diuji dengan mendengar sesudah apa yang kamu
dengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu, yakni Yahudi
dan Nasrani, dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah yakni kaum
musyrikin Mekkah, gangguan yang banyak dengan ucapan-ucapan mereka yang
melecehkan agama. Jika kamu bersabar, yakni menahan diri menghadapi ujian-ujian
itu, dan
bertakwa,
yakni beramal sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam menangani dan
menghadapi aneka cobaan itu maka sesungguhnya yang demikian itu
yakni kesabaran dan ketakwaan yang mencapai kedudukan yang sangat tinggi termasuk
urusan yang patut diutamakan untuk dilaksanakan, tidak ditunda dan
tidak pula disangsikan.