Al-Quran Tulis Tangan KH Isa bin KH Taslim
Riwayat Mushaf al-Quran Tulis Tangan ini
Mushaf al-Quran ini
milik sah KH Isa bin KH Taslim bin KH Nida Muhammad (1810-1908). Beliau
dapatkan mushaf tulis-tangan ini saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi
(1855-1863). Mushaf ini ditulis tangan oleh as-Sayyid Ali al-Yassari al-Hafidz
bertahun 1274 Hijriah/1855 Miladiah. Ukuran aselinya relatif kecil, 10x14x2,5
cm.
Tertuliskan pada halaman
awal mushaf ini dengan huruf Arab: “Saya wakafkan al-Quran ini kepada
anak-keturunanku yang membutuhkan untuk membaca, berangka tahun 1324
Hijriah/1905 Miladiah. Semoga Allah SWT memberikan banyak kemanfaatan bagi
siapa saja yang menggunakannya, dengan Syafaat Rasulilah Sallallahu alaihi wa
sallam. Amin ya, rabbal alamin”.
Sejak diwakafkan mushaf
al-Quran ini berpindah-pindah tangan dibaca oleh anak-cucu dan para kerabat.
Pernah dipinjam-dibaca oleh anak-cucu dan kerabat di Kalibeber, Kerten,
Watucongol, Salamkanci, Tegalrejo, di Yogyakarta dan utamanya di seputar
Muntilan-Magelang. Mukim tetapnya di Kauman Muntilan, keluarga besar Bani Isa.
Terakhir tercatat mushaf ini berada di bawah tanggungjawab Haji Sakdullah bin
Kiai Abu Bakar Sam’ani bin KH Isa, Kauman Muntilan.
Pada pertengahan tahun
2013 dicermati bersama anak-cucu bahwa mushaf ini rawan sobek-rusak sehingga
kemudian diikhtiari untuk difoto scan. Begitulah pilihannya, inilah hasil foto
scan per halaman mushaf al-Quran tulis-tangan tersebut. Dengan cara diumumkan
di blog maka siapapun, tidak lagi terbatas anak-cucu, bisa mengunduhnya, bisa
membacanya, bisa mempelajarinya tanpa takut sobek-rusak. Inilah yang dilakukan
oleh Muhammad Nasirudin bin Chamid bin Hilal bin Ridwan bin Isa sekaligus dengan
menaruhnya di blog Perpustakaan Pondok Pabelan yang menjadi wilayah
pengabdiannya. Tertanggal mulai Ahad, 8 Zulhijjah 1434 H/13 Oktober 2013.
Kiai Haji Isa bin Kiai Haji Taslim
(1810-1908)
Warisan : 10 orang anak, 51 orang cucu,
dan 202 orang cicit
1.
Nyai Nafisah-Kiai Sudiro Atmodjo, da’i,
makam Kauman
Muntilan: (1) Taslimah-Mastur: 11 Salmah-Usman, 12 Muh Afif, 13 Abu; (2) Abdul Djawad: 21 Mundjijah-Abdullah Hanan
2.
Kiai Haji Ma’soem, pengulu I Sawangan, makam Kauman, beristrikan Simbah Genduk, tidak beranak
3.
Kiai Haji Ridwan, Kiai-pendiri Pondok
Pesantren Desa Kerten-Secang, makam Kerten Secang: (1)
Muhammad Hilal-Rosidah: 11 Chamid Hilaly, 12 Ahmad, 13 Mohammad Hasan, (2) Harun; (3) Genduk Habibah-Turmudhi: 31 Muthohar, 32 Djuwariyah, 33 Muh
Romadhon, 34 Rodhiyah-Slamet; (4)
Asfihan: 41 Siti Maslahah, 42 Muslimah, 43 Imronah, 44 Hunatun, 45 Muh
Zaenal Arifin; (5) Siti Hadjar; (6) Siti Sarah-Afandi: 61 Durorul
Bahiyah, 62 Shohih, 63 Muslimah, 64 Moeh Roem; (7) Nuriyah-Muhsin: 71 Isroil; (8)
Anwari: 81 Robiatun, 82 Mudhirun, 83 As’adi, 84 Mudhiah, 85 Fathul Bari; (9) Tum-Sayuti: 91 Hasanah-Darmo; (10) Khotidjah: 101 Mubarok, 102 Hanim,
103 Asnawi, 104 Habrun, 105 Solihan; (11)
Istohri: 111 Khuzaimah; (12) Hawari:
121 Mudjiron, 122 Habib Salih; (13) Muh
Yusuf: 131 Hamidah, 132 Nur Habibah,
133 Nur Hidayati, 134 Fahrurozi, 135 Fahrudin, 136 Fahruziah, 137 Fadhilah, 138
Fadh’ullah, 139 Farhani, 1310 Faridah, 1311 Faizah; (14) Nafsiyah-Maksoem: 141 Murtofiah, 142 Munawir, 143 ANawawi, 144
Romadhon, 145 Dja’far Shodiq; (15) Muh
Hari: 151 Mudjiono, 152 Isman, 153 Marsudi, 154 Marsiti, 155 Mardhiyah, 156
Marsin, 157 Maryono, 158 Ismanto
4.
Nyai Halimah-Kiai Haji Sa’id, da’i, makam Kauman Muntilan: (1) Ny Abdulloh: 11 Ahmadi, 12 Sofiyah,
13 Dawimah, 14 Badawi, 15 Mundjijah, 16 Ny Khusairi; (2) Ny Ghozali: 21 Marzuki, 22 Muhadjir, 23 Munawir, 24 Munjiyah,
25 Abdul Basir, 26 Yuslam Salim, 27 Asmuni;
(3) Ny Abdul Manan: 31 Rosidah, 32 Hadiyah, 33 Muhadi AM, 34 Syarif
Abdulah, 35 Fatimah; (4)
Maemunah-Abdullah: 41 Muhrozi
5.
Nyai Maryam-Kiai Badjuri, Pengulu I
Mungkid, makam
Kauman Muntilan: (1) Aminah-Muh Dahlan:
11 Mardhiyah, 12 Sofiyah, 13 Nurhamid, 14 Fitriyah, 15 Djunaedi, 16 Halimah, 17
Qoniah, 18 Ibrahim; (2) Abdurrahim; (3)
Badar Badjuri: 31 Siti Muzayanah, 32 MUzer Badari, 33 Hindun, 34 Muhammad,
35 Hamzati, 36 Mufti Badarudin, 37 Umi Salamah; (4) Ruqoyah-Wardi Sastro: 41 Asnawi, 42 Ismail, 43 Ibrohim, 44 Siti
Khodidjah, 45 Siti Aminah, 46 Siti Fatimah, 47 Ahmad Wardi; (5) Qomar Badjuri: 51 Ahmad Qomar
Winarto, 52 Anas Qomar, 53 Alhan Qomar, 54 Afifah Qomar
6.
Nyai Hj. Aisah-Kiai Haji Mudzakir,
da’i-mubaligh, makam
Kauman Muntilan: (1) Abror: 11
Zakiyah, 12 Chambali, 13 Rohmad, 14 Rihanah, 15 Maemunah, 16 Fatonah, 17 Muh
Rofii, 18 Mardjanah, 19 Muh Taslim, 110 Nafisah; (2) Badriyah-Thoif: 21 Sa’adah, 22 Sarkowi, 23 Sofiyah, 24 Samsul
Hadi, 25 Irfan Thoif, 26 Muhyidin, 27 Jarodah-Hartono; (3) H Anshor: 31 Robiatun, 32 Abdurrahman, 33 Zaenab, 34 Marfuah,
35 Siti Hajariah, 36 Hanah, 37 Aminah, 38 Aisah, 39 M Thoha; (4) Rosyidah-Muh Hilal: 41 Chamid
Hilaly, 42 Ahmad, 43 Moh Hasan; (5)
Sa’idah-Yahya: 51 Husban, 52 Ahmad, 53 Ba’iah; (6) Muh Thoyib-Zahrok: 61 Rofiah, 62 Rifai, 63 Maryatul Kibtiyah,
64 Mardhiyah
7.
Kiai Djawahir-Nyai Sofiyah, da’i, makam Prapak Temanggung: (1) Duri: 11 Suyuti; (2) Jamhari-Muniroh: 21 Barokah, 22
Solihatun, 23 Solihin, 24 Irfai, 25 Fathuludin, 26 Muqorobin; (3) Genduk
8.
Kiai Tholhah-Nyai Muniroh, da’i, makam Pare Temanggung: (1) Yasir; (2) Mughni: 21 Zubaidi, 22
Imam Kholil, 23 Ahmad Zuhdi, 24 Zainatun Istianah; (3) Asrori: 31 Abdul Hakim, 32 Abdul Malik, 33 Siti Muawanah, 34
Nur Muhammad, 35 Bani Nido Muhammad, 36 Nur Safinah; (4) Dardak: 41 Fadhil, 42 Zaeni; (5) Sofwan: 51 Nur Ahmad, 52 Misbahul Munir, 53 Muhammad; (6) Imam Zarkoni: 61 M Samsul Wahid, 62
Badrul Anam, 63 Abdul Karim, 64 Muntaha, 65 Zumarah
9.
Nyai Shalihah-Kiai Haji Shalih, da’i,
makam Bandongan Magelang:
(1) Mahfut: 11 Agus Kahfi
10.
Kiai Abu Bakar Sam’ani, pengulu I
Dukun, makam Kauman
Muntilan: (1) Siti Muawanah: 11 Umi
Kalsum; (2) Muhammad Thoha: 21 Umi
Salimah, 22 Ahmad Dja’far Hasni, 23 Agus Salam Afi; (3) Zahrok-Muh Thoyib: 31 Rofiah, 32 Rifai, 33 Maryatul Kibtiyah,
34 Mardhiyah; (4) Rodhiyah-Islam: 41
Isdiyarto, 42 Isti Fauzah, 43 Isti Nurjanah, 44 Isdiyanto; (5) Sa’dulloh: 51 AlfaHanim, 52 Sofiana, 53 Baihaqi, 54
Ratnaningrum, 55 Arifani; (6) Muhammad
Azhari: 61 Bambang Haryadi, 62 Titik Budiyati, 63 Ari Wardani, 64 Arifa
Suryani Imawati, 65 Ana Yuniarti; (7)
Siti Aisah-Sodikun: 71 Fida SA, 72 Edi SA, 73 Fidi Astuti, 74 Feti Setiati;
(8) Ahmad Zakariya Anshori: 81 Susi
Alifah, 82 Farid Nasruddin, 83 Azzam Luthfiyanto, 84 Ambar Rahmana, 85 Anugrah
Tri Hattana, 86 Muhammad Azhar Labib; (9)
Muh Zuhdi: 91 Isa Husni Hidayatus Sam’ani, 92 Ilfa Zaidat Taufiq, 93 Ana
Zaidatul Fadhilah
Bahwa kita keturunan
dan kerabat dari orang-orang yang jelas nyata peran-positifnya bagi lingkungan-masyarakat
MasyaAllah...ini adalah silsilah simbah saya Muh Uzer Badari almarhum
BalasHapustidak salah, begitulah. Muh Uzer Badari bin Badar bin Badjuri bin KH Isa.
HapusSimbah K.Nida Muhammad ikut mana..??
BalasHapusKiai Nida Muhammad adalah kakek dari KH Isa. Urutannya, Simbah Nida Muhammad berputra KH Taslim, lantas KH Taslim berputra KH Isa. Tertuliskan di situ KH Isa bin KH Taslim bin Kiai Nida Muhammad. Demikian, maaf dan trims
HapusKiai Nida Muhammad adalah kakek dari KH Isa. Urutannya, Simbah Nida Muhammad berputra KH Taslim, lantas KH Taslim berputra KH Isa. Tertuliskan di situ KH Isa bin KH Taslim bin Kiai Nida Muhammad. Demikian, maaf dan trims
BalasHapusmaaf mau tanya, kalau simbah Nida Muhammad sendiri keturunan siapa nggih? trims sebelumnya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMantab mas, smoga bermanfaat ada link grup bani isa tdk mas?
BalasHapusMantab mas, smoga bermanfaat ada link grup bani isa tdk mas?
BalasHapusMakam Mbah Nido di pare,kalo Mbah Taslim,Mbah Isa dimana ya?
BalasHapusMakam KH Taslim kata bapak aku/Zarkasi bin thalhan,bin Isa,bin Taslin bin Nida Muhammad,beliau di makamkan di Mekah,wafat kala menunaikan ibadah Haji di sana
HapusAssalamu alaikum
BalasHapusKalau mau down load hasil scan qur an tsb dimana ya
Alhamdulillah. Proyek besar untuk dapat menyatukan balung yang berserakan.
BalasHapusAlhamdulillah
BalasHapusternyata pon enten teng google to
Alhamdulillaah...saya pernah baca quran itu wkt masih kl 5 SR.Saya(Umi Kalsum)cicit mb Isa cucu mb Sam'ani(putra bungsu mb Isa)
BalasHapusAlhamdulillaaah...makasih skali Mas Udin. Jazakumulloh khoiron katsiron.
BalasHapusKata pakde K Sofyan pare,ayahnya Simbah KH Nido Muhammad itu bernama Suratman atau sebutan lain Ki lurah dongkol.Makam ada di Pare.y
BalasHapusSekedar urun rembug, bagus juga mungkin Al Qur'an karya Tulisan Asta Mbah Isa coba di upayakan di scan PDF secara cermat hati hati, agar tidak rusak juga...secara bertahap, dan mgkn utk insentif tenaga scan bisa iuran atau dari Kas...
BalasHapusBarang kali ada remaja/pemuda bani Isa Kauman yg sanggup dan rutin diawasi hingga selesai dan tidak rusak Kitab Mushaf Aslinya...
Tentu dengan discan akan dapat lebih manfaat mgkn... mtr nwn
Juga sekaligus mgkin buku karya mbah Sakdu.."Silsilah Bani Isa" mgkn bisa di input pada Aplikasi atau dg Aplikasi yg sederhana dan di privat khusus Bani Isa....
BalasHapusBisa diusulkan besok, pertemuan bani ISA diadakan tanggal 21 April 2024, untuk lengkapnya bisa kontak saya lewat email atau admin ini, karena beliau pakde saya
HapusMohon Admin cek dan perbaiki...ini Jam di Chat komen ini kok slip apa ya.....harusnya skrg jam 22.00.
BalasHapus