Proses
Sebelum Hidup-Dunia (Sangkaning Dumadi):
Gelap
Meneranginya dengan tawakkal (transendensi) hayati shalat-puasa-haji bermula
dari yakin akan qudrah dan iradatullah
(Ketetapan dan Kehendak Allah) atas ar-Rahman
1.
Perjanjian
azali dengan Tuhan Allah
øÎ)ur xs{r& y7/u .`ÏB ûÓÍ_t/ tPy#uä `ÏB óOÏdÍqßgàß öNåktJÍhè öNèdypkôr&ur #n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4n?t/ ¡ !$tRôÎgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ
Lan nalikane
Pangeranira ngetokake anak-turune Adam saka gegere wong tuwane lan Panjenengane
nyeksekake marang jiwa-jiwane wong-wong mau sarana dhawuhing Allah: “Apa Ingsun
iku dudu Allah Pangeran sesembahanira kabeh?” Dheweke padha matur: “Inggih kita
sami nyekseni menawi Paduka Pangeran sesembahan kita”. Kang mangkono mau supaya
besuk ana ing dina Kiamat aja nganti sira padha ngucap, ”Sayektos bab punika
kita sami kesupen”.
Dan ingatlah ketika
Tuhanmu mengeluarkan dari putra Adam masing-masing dari punggung yakni sulbi
orang tua mereka kemudian meletakkannya di rahim ibu-ibu mereka sampai akhirnya
menjadikannya keturunan mereka manusia sempurna dan Dia yakni Allah mempersaksikan
mereka putra Adam itu atas diri mereka sendiri yakni
meminta pengakuan mereka msing-masing melalui potensi yang dianugerahkan Allah
kepada mereka, yakni akal mereka juga melalui penghamparan bukti keesaan-Nya di
alam raya dan pengutusan para nabi seraya berfirman, “Bukankah Aku Tuhan
Pemelihara kamu dan yang selalu berbuat baik kepada kamu?” Mereka
menjawab: Betul kami menyaksikan bahwa Engkau adalah Tuhan kami dan
menyaksikan pula bahwa Engkau Maha Esa. Seakan-akan ada yang bertanya, “Mengapa
Engkau lakukan demikian Wahai Tuhan?” Allah menjawab: “Kami lakukan yang
demikian itu agar di hari Kiamat nanti kamu wahai yang mengingkari
keesaan-Ku tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini yakni keesaan Tuhan, karena tidak adanya bukti-bukti
tentang keesaan Allah SWT”. (QS al-A’raf
[7]: 172)
2.
Tiupan
Ruh Allah SWT (Ruh idhafi-amanah saat
janin 4 bulan)
¢OèO çm1§qy yxÿtRur ÏmÏù `ÏB ¾ÏmÏmr ( @yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur 4 WxÎ=s% $¨B crãà6ô±n@ ÇÒÈ
Panjenengane
nuli nyampurnakake kedadeane ana ing sajroning pranakan lan anyebul rohe ana
ing njero kono sarta Panjenengane banjur andamel kanggo sira kabeh pengrungu,
pandeleng lan ati. Ananging sathithik sira kabeh padha syukur.
Kemudian yang lebih hebat
dari itu Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuh-nya
ruh (ciptaan)-Nya dan setelah kelahirannya di pentas bumi Dia
menjadikan bagi kamu wahai manusia pendengaran agar kamu dapat
mendengarkan kebenaran dan penglihatan agar kamu dapat
melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan hati agar kamu dapat berpikir
dan beriman; tetapi sedikit sekali kamu bersyukur dan banyak di antara kamu yang
kufur. Yakni, tidak memfungsikan anugerah-anugerah itu sebagaimana yang Allah
kehendaki, tetapi memfungsikannya untuk hal-hal yang bertentangan dengan
kehendak-Nya (QS as-Sajdah [32]: 9) juga (QS
al-Hijr [15]: 29) dan juga (QS Shad [38]: 72)
3.
Tahap-tahap
Penciptaan
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ §NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºs tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ ¢OèO ö/ä3¯RÎ) tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# cqèWyèö7è? ÇÊÏÈ
Lan sanyata Ingsun
wus anitahake manungsa (Adam) saka saripatining lemah. Ingsun banjur andadekake
turuning manungsa saka mani ana ing peranakan (rahiming wadon). Ingsun nuli
andadekake mani iku dadi getih kenthel; getih kenthel iku nuli Ingsun dadekake
daging kempel, Ingsun nuli ndadekake daging kempel iku dadi balung; balung iku
banjur Ingsun buntel daging, banjur Ingsun titahake dadi makhluk liya. Maha
Luhur Allah sabecik-becike kang nitahake. Nuli sira sawuse mangkono iku yekti
bakal padha mati. Nuli saktemene sira bakal padha ditangekake besuk ana ing
dina Kiamat.
Dan sesungguhnya Kami
bersumpah bahwa Kami telah menciptakan manusia yakni jenis manusia yang kamu
saksikan, bermula dari suatu saripati yang berasal dari tanah.
Kemudian
Kami menjadikannya yakni saripati itu nuthfah yang disimpan dalam
tempat yang kokoh yakni rahim ibu. Kemudian Kami ciptakan yakni jadikan
nuthfah
itu ‘alaqah, lalu Kami ciptakan yakni jadikan ‘alaqah
itu mudghah yang merupakan sesuatu yang kecil sekerat daging, lalu
Kami ciptakan yakni jadikan mudghah itu tulang belulang, lalu Kami
bungkus tulang-belulang itu dengan daging. Kemudian Kami mewujudkannya
yakni tulang terbungkus daging itu menjadi, setelah Kami meniupkan ruh ciptaan
Kami kepadanya, makhluk lain daripada yang lain yang sepenuhnya berbeda dengan
unsur-unsur kejadiannya bahkan berbeda dengan makhluk lain. Maka
Maha banyak lagi mantap keberkahan yang tercurah dari Allah,
Pencipta Yang Terbaik. Kemudian sesungguhnya kamu wahai anak-cucu Adam sesudah
itu yakni sesudah melalui proses tersebut dan ketika kamu berada di
pentas bumi ini dan melalui lagi proses dari bayi, anak, remaja, dewasa, tua
dan pikun, benar-benar kamu akan mati baik pada masa pikun maupun
sebelumnya. Kemudian setelah kamu mati dan dikuburkan, sesungguhnya kamu
sekalian pada hari Kiamat nanti akan dibangkitkan dari kubur kamu
untuk dimintai pertanggungjawaban, lalu masing-masing Kami beri balasan dan
ganjaran yang tepat-setimpal-adil. (QS
al-Mukminun [23]: 12-16)
4.
Lahir
dan Urutan Berfungsinya Indera
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& w cqßJn=÷ès? $\«øx© @yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur öNä3ª=yès9 crãä3ô±s? ÇÐÑÈ
Lan
Allah kang nglahirake sira kabeh saka wetenge ibunira, sarta sira ora padha
mangerti barang-barang. Panjenengane banjur ndadekake pangrungu, paningal lan
ati, supaya sira padha syukur ing Allah.
Dan sebagaimana Allah
mengeluarkan kamu berdasar kuasa dan ilmu-Nya dari perut ibu-ibu kamu
sedang tadinya kamu tidak wujud, maka demikian juga Dia mengeluarkan kamu dari
perut bumi dan menghidupkan kamu kembali. Ketika Dia mengeluarkan kamu dari
ibu-ibu kamu, kamu semua dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun
yang ada di sekeliling kamu dan Dia menjadikan bagi kamu secara
berurutan pendengaran, penglihatan-penglihatan dan aneka hati, sebagai
bekal dan alat-alat untuk meraih pengetahuan agar kamu bersyukur
dengan menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan tujuan Allah
menganugerahkannya kepada kamu (QS
an-Nahl [16]: 78)
5.
Jenis
Lelaki dan Perempuan
Secara relijius kaum lelaki dan wanita memiliki persamaan yang mutlak (QS an-Nisa’ [4]: 124 dan QS Gafir [40]: 40
serta QS an-Nahl [16]: 97). Lelaki lebih
unggul daripada perempuan karena harus mencari nafkah dan menafkahi
perempuan (QS an-Nisa’ [4]: 34)
sehingga pembagian kerja dan pembedaan fungsi penting dilakukan.
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.s 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© @ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ×Î7yz ÇÊÌÈ
He para
manungsa, sayekti Ingsun wus nitahake sira kabeh saka wong lanang lan wadon.
Ingsun banjur ndadekake sira kabeh dadi pirang-pirang bangsa lan turunan supaya
sira padha wewanuhan weruh-wineruhan. Sanyata wong kang dianggep mulya
mungguhing Allah iku wong kang luwih takwa ing Panjenengane, sayekti Allah iku
Maha uninga tur kang waspada.
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan yakni Adam
dan Hawwa atau sperma lelaki dan ovum wanita
serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal yang mengantar kamu untuk bantu-membantu serta
saling melengkapi; sesungguhnya
yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau
detak-detik jantung dan niat seseorang
(QS al-Hujurat [49]: 13) juz 26
Saat Hidup
Dunia (Madyaning-Dumadi Urip-Donya): Terang tapi Tergoda
Mengatasinya dengan hidup
berdasar agama, tawakal-takwa raih hidayah
ma’unah
(W-q-y
‘berjaga-jaga atau melindungi diri dari sesuatu’)
1.
Urutan
hidup: Kecenderungan masa anak, remaja, dewasa, tua, lansia
(#þqßJn=ôã$# $yJ¯Rr& äo4quysø9$# $u÷R9$# Ò=Ïès9 ×qølm;ur ×puZÎur 7äz$xÿs?ur öNä3oY÷t/ ÖèO%s3s?ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur ( È@sVyJx. B]øxî |=yfôãr& u$¤ÿä3ø9$# ¼çmè?$t7tR §NèO ßkÍku çm1utIsù #vxÿóÁãB §NèO ãbqä3t $VJ»sÜãm ( Îûur ÍotÅzFy$# Ò>#xtã ÓÏx© ×otÏÿøótBur z`ÏiB «!$# ×bºuqôÊÍur 4 $tBur äo4quysø9$# !$u÷R$!$# wÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇËÉÈ
Padha mangertia
sanyata kauripan ing donya iku mung dolanan, lelahanan, pepaesan lan
unggul-unggulan sarta akeh-akehan bandha lan anak. Kauripan donya kang mangkono
iku upamane kaya banyu udan. Sawuse tumiba ing bumi banjur nukulake
thethukulan, anggumunake wong-wong tani; ing sabanjure thethukulan mau tuwuh,
nuli katon kuning, banjur garing nglingking. Ing akhirat ana paseksen abot lan
pangapurane Allah tuwin karidhane. Lan ora ana kauripan donya iku kajaba mung
bebungah (kasenengan sawatara) kang ngapusi.
Ketahuilah
wahai
hamba-hamba Allah yang lengah atau tertipu oleh gemerlap hiasan duniawi bahwa
sesungguhnya kehidupan dunia dalam gemerlapannya yang menggiurkan tidak
lain hanyalah
permainan yakni aktivitas sia-sia tanpa tujuan menghabiskan waktu dan
mengantar pada kelengahan yakni kegiatan menyenangkan hati tetapi tidak/kurang
penting; serta juga merupakan perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu
yang mengantar pada dengki dan iri hati
serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta
yang mengakibatkan persaingan tak sehat dan juga berbangga
tentang sukses anak-anak keturunan padahal itu bersifat sementara dan tidak
kekal. Kehidupan duniawi ibarat hujan yang tercurah di atas
tanah yang mengagumkan para petani tanam-tanaman yang ditumbuhkan-nya
kemudian setelah berlalu sekian waktu dia yakni tanaman itu menjadi
kering atau tumbuh tinggi dan menguat lalu segera engkau lihat dia menguning, lantas
beberapa saat kemudian dia menjadi hancur. Demikian itu perumpamaan keadaan
dunia dari segi cepat punahnya dan di akhirat nanti ada
azab yang keras bagi mereka yang mengabaikannya dan ada juga ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya bagi mereka yang menjadikan dunia arena
perolehan kebahagiaan akhirat dan tidaklah kehidupan dunia bagi
mereka yang terlengahkan oleh gemerlapannya kecuali hanyalah kesenangan sementara
dan segera lenyap lagi yang menipu manusia-manusia yang
lengah itu (QS al-Hadid [57]: 20)
2.
Perhiasan
Duniawi
z`Îiã Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# ÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# ÆÏB É=yd©%!$# ÏpÒÏÿø9$#ur È@øyø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 Ï9ºs ßì»tFtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( ª!$#ur ¼çnyYÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ
Wus
direngga-rengga tumrap para manungsa yaiku seneng ing sarupaning pepinginan
kasengsem ing wanita lan anak-anak lan raja-brana kang akeh saka emas lan
salaka, lan jaran kang diingu (digemateni) lan raja kaya lan tanem-tuwuh. Hiya
mangkono iku kasenengan urip ing donya, ana dene Allah iku kang kagungan
saendah-endahing pangungsen, papan nikmat kanggo bali.
Dijadikan indah bagi manusia seluruhnya kecintaan kepada aneka syahwat,
yakni aneka keinginan naluriah yaitu
kepada wanita-wanita bagi pria
dan pria-pria bagi wanita, serta anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan. Dijadikan indah pula bagi manusia kecintaan pada harta yang tidak terbilang lagi
berlipat ganda dari jenis emas, perak demikian juga kuda pilihan serta binatang
ternak sapi, kambing, unta dan sawah ladang. Itulah naluri memertahankan hidup yang terdiri atas memelihara
diri dan memelihara jenisnya serta kesenangan hidup di dunia namun
dorongan yang seharusnya lebih kuat-besar adalah memeroleh apa yang berada di
sisi Allah sebagai tempat kembali yang baik (QS Ali Imran
[3]: 14)
3.
Manusia
sebagai Abdullah, Abdi Allah
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Lan Ingsun
ora nitahake jin lan manungsa ora liya kajaba supaya padha nyembah dhedhepe
ibadah marang Ingsun
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk satu
manfaat yang kembali kepada diri-Ku. Aku tidak menciptakan mereka melainkan
agar tujuan atau kesudahan aktivitas mereka adalah beribadah kepada-Ku. (QS
ad-Dzariyat [51]: 56)
4.
Manusia
sebagai Khalifatullah, ‘peran-pengganti’ Allah
øÎ)ur tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkÏù `tB ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
Lan nalika
Allah pangeranira dhawuh marang para malaikat: “Sanyata Ingsun bakal nitahake
sesulih ana ing bumi”. Matur para malaikat: “Punapa Paduka badhe nitahaken
tetiyang ingkang sami badhe damel risak wonten ing bumi sarta badhe
nguncrataken rah?”Ing mangka kita sedaya punika sami memuji sarta nucekaken
dhumateng Paduka. Dhawuhing Allaj, “Satemene Ingsun ngawuningani barang kang
sira ora padha mangerti”.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. Mereka
berkata, “Apakah, bukan mengapa, Engkau
hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah?”Bisa saja bukan Adam yang mereka maksudkan merusak
dan emnumpahkan darah itu tetapi anak-cucunya.Padahal kami selalu bertasbih
yakni menjauhkan Dzat, sifat dan perbuatan-Mu dari segala yang tidak wajar
bagi-Mu, dan memuji-Mu atas segala nikmat yang Engkau anugerahkan kepada
kami termasuk mengilhami kami untuk bertasbih memuji-Mu dan kami juga menyucikan
demi untuk-Mu?”Tuhan pun berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui”. (QS al-Baqarah [2]: 30)
5.
Menggapai
Akhirat tanpa Lupakan Dunia
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù 9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( wur [Ys? y7t7ÅÁtR ÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJ2 z`|¡ômr& ª!$# øs9Î) ( wur Æ÷ö7s? y$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ
Ananging mugi
ngupadasa ing akhirat kalayan kasugihan ingkang sampun kaparingaken dening
Allah dhumateng sampeyan. Ewa semanten sampun nilar ing bagian sampeyan wonten
ing donya lan mugi nindakna ing kasaenan kados dene Allah sampun damel kasaenan
tumrap sampeyan, tuwin sampun ngantos pados kerisakan wonten ing bumi jalaran
saestunipun Allah punika mboten rena dhateng tetiyang ingkang damel risak.
Berusahalah sekuat tenaga dan pikiranmu dalam
batas yang dibenarkan Allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan
carilah secara sungguh-sungguh pada yakni melalui apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dari hasil usahamu itu
kebahagiaan negeri akhirat dengan menginfakkan dan menggunakannya sesuai
petunjuk Allah dan dalam saat yang sama janganlah melupakan yakni
mengabaikan bagianmu dari kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada
semua pihak, sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu
dengan aneka nikmat-Nya dan janganlah engkau berbuat kerusakan
dalam bentuk apapun di bagian manapun di bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
para pembuat kerusakan. (QS al-Qashas [28]: 77)
6.
Membaca
Masa Lalu guna Menyiapkan Masa Depan
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès?
He para
mukmin, sira padha wedia ing Allah, uwong iku kudu permati ing sarira apa kang
dilakoni kanggo sangu ing dina besuk kang luwih becik ing akhirat, lan sira
sing padha takwa ing Allah, sanyata Allah iku Maha waspada marang barang kang
padha sira lakoni
.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah yakni
hindarilah siksa yang dapat dijatuhkan Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat
dengan jalan melaksanakan perintah-Nya sekuat kemampuan kamu dan menjauhi
larangan-Nya dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah dikedepankannya,
dilakukannya yakni amal saleh yang telah diperbuatnya untuk
hari esok yang dekat yakni akhirat
(QS al-Hasyr [59]: 18)
Alur Proses Setelah
Mati
(Paraning Dumadi): Gelap
Meneranginya
dengan hidup bertakwa (transformasi) lewat
amal-sosial guna menggapai mardhatillah
(Keridhaan Allah) saat di dunia menuju ar-Rahim
1.
Proses
Pulang Pasti: Dipaksa ataukah Sukarela?
óOçFö7Å¡yssùr& $yJ¯Rr& öNä3»oYø)n=yz $ZWt7tã öNä3¯Rr&ur $uZøs9Î) w tbqãèy_öè? ÇÊÊÎÈ
Apa sira
padha ngira yen nggon Ingsun nitahake sira kabeh iku mung dedolanan, lan apa
sira ora ngira yen bakal padha disowanake marang ngarsanIngsun?
Jika demikian kenyataan yang akan kamu
hadapi, maka apakah kamu durhaka dan melecehkan tuntunan Kami dan kaum
beriman karena kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu secara sia-sia tanpa hikmah
dan
kamu menyatakan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami, yakni
dibangkitkan hidup kembali setelah kematian kamu guna mempertanggungjawabkan
semua amal kamu? Tidak, sungguh kamu keliru jika mengira demikian (QS al-Mukminun [23]: 115)
tûïÏ%©!$#ur tbqè?÷sã !$tB (#qs?#uä öNåkæ5qè=è%¨r î's#Å_ur öNåk¨Xr& 4n<Î) öNÍkÍh5u tbqãèÅ_ºu ÇÏÉÈ
Lan wong kang
padha gelem mewehake barang kang wus pinaringake marang dheweke (saka Zakat lan
Sedekah) sarta atine padha wedi marga dheweke bakal padha bali sowan marang
ngarsaning Pangerane
Dan orang-orang yang memberikan apa yang
telah mereka berikan baik material maupun spiritual dengan
pemberian yang yang disertai dengan hati yang sangat takut
jangan sampai apa yang mereka lakukan tidak sempurna. Itu mereka lakukan karena
mereka sadar bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka guna
mempertanggungjawabkan semua amal mereka (QS
al-Mukminun [23]: 60)
2.
Penantian
Barzah: Menyesal dan Merugi Tanpa ‘Jalan Mundur’
!$¯RÎ) öNä3»tRöxRr& $\/#xtã $Y6Ìs% uQöqt ãÝàZt âäöyJø9$# $tB ôMtB£s% çn#yt ãAqà)tur ãÏù%s3ø9$# ÓÍ_tFøn=»t àMZä. $R/ºtè? ÇÍÉÈ
Satemene Ingsun amedeni sira kabeh kalawan
siksa kang wus cedhak ana ing dina manungsa padha andeleng barang kang wus
ditindakake. Wong kafir ngucap, “Aduh getun banget aku, saeba becike samungguha
aku iki dadi lemah bae!”
Sesungguhnya
Kami telah memperingatkan kamu
semua wahai manusia khususnya yang kafir tentang siksa yang dekat itu akan terjadi pada hari
setiap orang
melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya yakni amal kebaikan dan keburukannya selama hidup di dunia atau melihat
balasan dan ganjarannya; orang mukmin ketika itu akan berkata, “Alangkah
baiknya jika aku dibangkitkan sebelum ini”,
dan orang kafir akan berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu
adalah tanah”, sehingga tidak dibangkitkan
dari kubur atau sama sekali tidak pernah hidup di dunia (QS an-Naba’[78]: 40)
tPöqtur öNèdçà³øts br(x. óO©9 (#þqèVt6ù=t wÎ) Zptã$y z`ÏiB Í$pk¨]9$# tbqèùu$yètGt öNæhuZ÷t/ 4 ôs% uÅ£yz tûïÏ%©!$# (#qç/¤x. Ïä!$s)Î=Î/ «!$# $tBur (#qçR%x. tûïÏtGôgãB ÇÍÎÈ
Lan ana ing
titiwanci dinane Allah ngumpulake wong-wong kafir pangrasane kaya-kaya dheweke
iku durung tau manggon ing donya kajaba mung lagi saejam ing wektu awan, ing
wektu iku dheweke isih padha-dene kelingan tepung karo kancane. Yekti kapitunan
wong-wong kang nggorohake kanyataan yaiku madhep sowan ngarsaning Allah lan
dheweke ora pisan-pisan oleh pituduh.
Dan sungguh telah merugi
orang-orang yang mendustakan apa yang disampaikan oleh Nabi SAW. Kerugiana itu
akan mereka rasakan dan sadari pada hari Dia, yakni Allah SWT mengumpulkan
mereka di padang Mahsyar kelak. Ketika itu mereka merasa seakan-akan
tidak pernah tinggal di dunia kecuali hanya sesaat yang sangat
singkat saja di siang hari pada masa duniawi. Ketika di dalam kubur
atau ketika mereka hidup di dunia saat itu mereka bagaikan hanya menggunakan
waktunya untuk sekadar saling berkenalan tetapi sesudahnya mereka sudah tidak
memperhatikan kecuali diri mereka masing-masing bahkan hubungan mereka sudah
putus sama sekali. Sesunggguhnya benar-benar ketika itu telah merugilah orang-orang yang
mendustakan pertemuan mereka dengan siksa dan ganjaran Allah
lagi berlanjut pendustaan itu hingga mereka mati. Dan mereka, akibat kebejatan
mereka yang berlanjut itu tidak pernah menjadi orang-orang yang
benar-benar diberi petunjuk yakni dibimbing dan diantar oleh Allah SWT
menuju kebahagiaan (QS Yunus [10]: 45)
3.
Kebangkitan
Akhirat: Bermuka Gelap ataukah Berseri?
×ps3Ïm$|Ê ×ouųö6tFó¡B ÇÌÒÈ ×nqã_ãrur >Í´tBöqt $pkön=tæ ×ouy9xî ÇÍÉÈ $ygà)ydös? îoutIs% ÇÍÊÈ y7Í´¯»s9'ré& æLèe äotxÿs3ø9$# äotyfxÿø9$# ÇÍËÈ
Padha katon
gumuyu lan bungah-bungah. Lan ing dina iku pirang-pirang rai kang mbeledug.
Katutup ing ulat peteng. Wong kang kaya mengkono mau yaiku wong kafir kang
padha duraka.
Banyak muka pada hari itu berseri-seri penuh cahaya
tertawa
dan gembira ria menikmati anugerah Allah, mereka itu adalah orang-orang
yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; dan banyak pula muka-muka pada hari itu di
atasnya ada debu yakni ditempel oleh debu sehingga nampak keruh dan
ditutup oleh kegelapan yang sangat hitam. Mereka itu yang sungguh
jauh kebejatannya dan jauh dari rahmat Allah, mereka-lah secara khusus orang-orang
kafir yang mengingkari keesaan Allah dan keniscayaan Kiamat lagi pendurhaka-pendurhaka
yakni pelaku kejahatan dan amal-amal tidak terpuji (QS Abasa [80]: 39-42)
4.
Gambaran
Kehidupan Akhirat: Siksa dan Nikmat
Di alam
akhirat manusia dikelompokkan menjadi tiga (QS
al-Waqiah [56]: 7). Pertama,
kelompok terpandang dan terdekat dengan Tuhan; diridhai Allah dan ridha kepada
Allah, penuh keselamatan dan kebahagiaan namun bahagia yang tertinggi berada di
sisi Tuhan (QS Qaf [50]: 35 dan QS
al-Qamar [54]: 55). Kedua,
kelompok yamin (kanan) ada di surga
bersinggasana tinggi, sejuk, berbungan-bunga, bersandarkan bantal permadani
indah (QS ar-Rahman [55]: 54)
ditemani bidadari cantik yang suci tanpa dosa (QS ar-Rahman [55]: 70-77) penuh damai dengan buah-buahan sepanjang
masa (QS al-Waqiah [56]: 39). Ketiga, kelompok syimal (kiri) berada di tengah api panas
yang merusak kulit dan muka tanpa mati tidak hidup (QS Taha [20]: 74) hanya dapat minum air mendidih lagi busuk (QS Ibrahim [14]: 14-17) serta buah tak
enak zaqqum (QS ad-Dukhan [44]: 43)
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. $uZÏG»t$t«Î/ t$ôqy öNÍkÎ=óÁçR #Y$tR $yJ¯=ä. ôMpg¾ÖmW Nèdßqè=ã_ öNßg»uZø9£t/ #·qè=ã_ $yduöxî (#qè%räuÏ9 z>#xyèø9$# 3 cÎ) ©!$# tb%x. #¹Ítã $VJÅ3ym ÇÎÏÈ
Sanyata
wong kang padha kafir ing ayat Ingsun besuk Ingsun glandhang kacemplungake ing
Naraka. Saben-saben kulite mateng, Ingsun ganti kulit anyar liyane supaya
dheweke angrasakake siksa. Sanyata Allah iku Maha Gagah Prakosa lan Maha
Wicaksana
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, yakni menutupi
kebenaran dan bukti keesaan Allah serta kebenaran utusan-Nya, maka kelak
di hari Kemudian akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap
kali kulit mereka hangus, sehingga tidak merasakan lagi pedihnya siksa,
Kami
ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, yakni kulit baru supaya
mereka merasakan azab. Sehingga dengan demikian kepedihan tidak pernah
berhenti menyiksa mereka. Ini disebabkan mereka pun dalam kehidupan dunia tidak
berhenti melakukan kedurhakaan. Sesungguhnya Allah sejak dulu hingga
kini Maha
Perkasa sehingga tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya, lagi sejak
dulu hingga kini Maha Bijaksana sehingga menyesuaikan balasan dan ganjaran-Nya
dengan sikap dan perilaku setiap orang. (QS
an-Nisa [4]: 56)
5.
Kehidupan
Akhirat: Melintasi Neraka dan Naik ke Surga? Bismilah
bÎ)ur óOä3ZÏiB wÎ) $ydßÍ#ur 4 tb%x. 4n?tã y7În/u $VJ÷Fym $wÅÒø)¨B ÇÐÊÈ §NèO ÓÉdfuZçR tûïÏ%©!$# (#qs)¨?$# âxtR¨r úüÏJÎ=»©à9$# $pkÏù $wÏWÅ_ ÇÐËÈ
Lan ora ana
siji-sijiya saka sira kang duwe dosa kejaba mesthi padha teka nyemplung ing
Neraka Jahanam. Iku hukuman kang wus katantokake dening Pangeranira. Ingsun
nuli nylametake wong-wong kang padha takwa sarta Ingsun ninggalke wong-wong
kang padha nganiaya ana ing Neraka Jahanam padha jengkeng
.
Dan tidak ada seorang pun dari kamu wahai semua
manusia atau wahai orang-orang kafir melainkan akan mendatanginya atau
memasuki neraka itu. Hal itu yakni mendatangkan atau memasukkan
manusia ke neraka bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian
Kami akan melimpahkan anugerah kasih sayang dan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang zalim yang mantap kezalimannya di
dalam neraka dalam keadaan berlutut tidak dapat bergerak dan sangat
tersiksa (QS Maryam [19]: 71-72)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar