BTM AMMAN Magelang
MENAPAKI JALAN BARU 2013-2033
The way with no return
Bismilah walhamdulilah walahaula walaquwata illa billah.
Tiba saatnya
kita menapaki jalan baru yakni jalan BTM. Inilah jalan pilihan yang sudah kita
rencanakan tiga tahun lalu; kemudian sudah pula kita ikuti tahapannya yang berproses
konversi dari BMT menjadi BTM. Tahun 2010 kita mulai mengenal BTM lantas
menimbang-nimbang, memperhatikan hingga mampu meyakini. Tahun 2011 kita bulat
hati dalam memilih, menetapkan dan memutuskan untuk mengubah BMT menjadi BTM.
Kemudian tahun 2012 kita mulai menapaki, melangkah dan merealisasikan
diri sebagai BTM. Itu masa tiga tahun paling dramatis dalam perjalanan lembaga
kita sejak berdiri 1999 karena kita sengaja untuk mengubah haluan menuju
kondisi yang lebih menentramkan hati, lebih benar, lebih baik dan lebih indah.
Begitulah rumusan singkat harapan kita, juga pegangan-gampang kita dalam
berjalan dan memaknai diri.
Bismilah kini
kita melangkah sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Benar saat ini di
Magelang kita belum besar. Tetapi jelas BTM AMMAN merupakan satu dari 28 BTM
se-Jateng yang sedang bergerak aktif memilih takdirnya yang paling baik.
Semua BTM itu bersinergi di bawah komando Pusat BTM Jateng yang berkantor di
Wiradesa Pekalongan. Tiga fungsi utama Pusat BTM adalah (1) pengendali
likuiditas, (2) lembaga supervisi/pengawas, dan (3) penyelenggara pendidikan
pelatihan (diklat) karyawan. Dengan demikian BTM AMMAN sebagai anggota aktif
berikhtiar mampu meraih prestasi-prestasi dan selalu dimonitor langsung oleh
Pusat BTM Jateng.
Menjadi
anggota dari Pusat Koperasi BTM Jateng tidak secara otomatis kita tahu-beres
segalanya. Benar bahwa kita jadi punya “atasan” yang membimbing perjalanan
kita, tetapi secara mandiri sesuai kultur-budaya khas BTM AMMAN terus-menerus
kita mematut-diri, memampukan-diri dan menyesuaikan-diri dengan perkembangan
masyarakat dan pergerakan ekonomi persyarikatan. Visi kita BTM AMMAN Magelang adalah
menjadi pusat keuangan Muhammadiyah Kabupaten-Kota Magelang. Untuk itu
ikhtiar yang kita lakukan meliputi: (1) mewujudkan dakwah bilhal bidang
ekonomi; (2) membangun perekonomian warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia
pada umumnya sesuai ajaran Islam, serta (3) menjadi amal usaha muhammadiyah
yang mampu mendukung misi persyarikatan. Sekali layar kita terkibar, pantang
kita ingkar maka melajulah kapal ke tengah samudera dan singgah di
pelabuhan-pelabuhan tujuan. Mengapa hingga 2033? Itulah angka ‘mistis’ 33
sebanyak jumlah zikir kita, dan rentang rasional dua puluh tahun yang wajar dan
terukur, setara dengan dua-kali masa-tunggu para calon jamaah haji semenjak mendapatkan
kursi hingga jadwal berangkat hajinya saat-saat ini. Insya Allah, bismilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar