Kamis, 10 Oktober 2013

Renungan Ulul Albab, dll

Renungan:

Ulul Albab, Pemilik Akal Murni
žcÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tƒUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ tûïÏ%©!$# tbrãä.õtƒ ©!$# $VJ»uŠÏ% #YŠqãèè%ur 4n?tãur öNÎgÎ/qãZã_ tbr㍤6xÿtGtƒur Îû È,ù=yz ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $uZ­/u $tB |Mø)n=yz #x»yd WxÏÜ»t/ y7oY»ysö6ß $oYÉ)sù z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÒÊÈ !$oY­/u y7¨RÎ) `tB È@Åzôè? u$¨Z9$# ôs)sù ¼çmtF÷ƒt÷zr& ( $tBur tûüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÊÒËÈ
Sanyata ana ing tumitahing langit lan bumi, lan beda-bedaning rina kalawan wengi, iku dadi tandha yekti tumrap wong kang padha duwe akal. Yaiku wong-wong kang padha tansah eling marang Allah, ing nalika ngadeg, lungguh lan turon, lan dheweke padha mikir marang tumitahe langit lan bumi. Ature: "Dhuh Pangeran kita, Paduka karsa anitahaken ing sedaya punika boten sarana bebatalan/tanpa guna. Maha suci Paduka, mugi Paduka karsaa ngreksa ing kita saking siksaning Naraka. Dhuh Pangeran kita, saestu sintena ingkang Paduka karsakaken kacemplungaken ing Naraka yektos ateges sampun Paduka asoraken. Dene tiyang ingkang anganiaya punika boten wonten satunggala kemawon ingkang saged paring pitulung." (QS Ali Imran[3]:190-192)
Sesungguhnya dalam penciptaan, yakni kejadian benda-benda angkasa seperti matahari, bulan dan jutaan gugusan bintang yang terdapat di langit atau dalam pengaturan sistem kerja langit yang sangat teliti serta kejadian dan perputaran bumi pada porosnya yang melahirkan silih bergantinya malam dan siang perbedaannya baik dalam masa, panjang-pendeknya terdapat tanda-tanda kemahakuasaan Allah bagi ulul albab, yakni orang-orang yang memiliki akal yang murni.    Mereka adalah orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang terus-menerus mengingat Allah dengan ucapan, atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi saat bekerja atau istirahat, sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, atau bagaimanapun dan mereka memikirkan tentang penciptaan, yakni kejadian dan sistem kerja langit dan bumi dan setelah itu berkata sebagai kesimpulan: "Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan alam raya dan segala isinya ini dengan sia-sia, tanpa tujuan yang hak. Apa yang kami alami atau lihat atau dengar dari keburukan atau kekurangan. Maha Suci Engkau dari semua itu. Itu adalah ulah, dosa dan kekurangan kami yang telah menjerumuskan kami ke dalam siksa neraka maka peliharalah kami dari siksa neraka. Karena Tuhan Kami, kami tahu dan yakin benar bahwa sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh telah Engkau hinakan dia dengan mempermalukannya di hari Kemudian sebagai seorang zalim serta menyiksanya dengan siksa yang pedih. Tiada satu pun yang dapat membelanya dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim siapapun satu penolong pun."

Wafat Fi Sabilillah
Ÿwur ¨ûtù|¡øtrB tûïÏ%©!$# (#qè=ÏFè% Îû È@Î6y «!$# $O?ºuqøBr& 4 ö@t/ íä!$uŠômr& yYÏã óOÎgÎn/u tbqè%yöãƒ ÇÊÏÒÈ tûüÏm̍sù !$yJÎ/ ãNßg9s?#uä ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù tbrçŽÅ³ö;tGó¡our tûïÏ%©!$$Î/ öNs9 (#qà)ysù=tƒ NÍkÍ5 ô`ÏiB öNÎgÏÿù=yz žwr& ì$öqyz öNÍköŽn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRtóstƒ ÇÊÐÉÈ * tbrçŽÅ³ö;tGó¡o 7pyJ÷èÏZÎ/ z`ÏiB «!$# 9@ôÒsùur ¨br&ur ©!$# Ÿw ßìŠÅÒムtô_r& tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÊÐÊÈ tûïÏ%©!$# (#qç/$yftGó$# ¬! ÉAqߧ9$#ur -ÆÏB Ï÷èt/ !$tB ãNåku5$|¹r& ßyös)ø9$# 4 tûïÏ%©#Ï9 (#qãZ|¡ômr& öNåk÷]ÏB (#öqs)¨?$#ur íô_r& îLìÏàtã ÇÊÐËÈ
Lan sira aja padha ngira manawa wong-wong kang padha dipateni ana ing perang sabil iku mati, ananinging mangertia dheweke iku urip ana ing ngarsaning Allah Pangerane padha kaparingan rezeki.   Wong-wong syuhada mau padha gembira jalaran Allah wus paring kanugrahan marang deweke lan deweke padha bungah dene wong kang isih padha keri durung padha nyusul kareben deweke iku ora padha susah.    Deweke padha suka pari suka diparingi kanikmatan saka ngarsaning Allah sarta kanugerahan. Sanyata Allah iku ora bakal ngilang-ngilangake ganjarane wong mukmin.                          Yaiku wong kang tansah padha ngestokake dhawuhing Allah lan Rasule, sawuse padha ketaton ing palagan Uhud ; kanggo wong kang tumindak becik sarta takwa ing Allah wong-wong mau bakal padha kaparingan nugraha kang agung. QS Ali Imran[3]: 169-172
Sekali-kali janganlah engkau wahai Muhammad atau siapapun mengira apalagi menduga keras atau yakin bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah baik dalam perang Uhud atau selainnya adalah orang-orang yang telah mati sekarang ini bahkan mereka itu hidup dengan kehidupan yang berbeda dengan kehidupan kamu, karena hidup mereka di sisi Tuhan mereka yang Maha Agung dalam keadaan mereka dianugerahi rezeki yang sesuai dengan alam tempat mereka kini berada dan sesuai pula dengan nilai perjuangan mereka dan kebesaran serta kemurahan Allah SWT.   Mereka dalam keadaan gembira disebabkan apa, yakni karunia yang tidak terlukiskan dengan kata-kata yang telah dikaruniakan Tuhan Pemelihara mereka, dan mereka sungguh benar-benar bergirang hati setiap saat terhadap orang-orang yang masih tertinggal di belakang, yakni teman sejawat mereka di dunia yang belum menyusul mereka dalam meraih kehormatan gugur di jalan Allah. Kegembiraan mereka adalah bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka yang belum menyusul itu dalam kehidupan akhirat mereka dan tidak pula mereka bersedih hati menyangkut apa yang akan mereka tinggalkan di dunia.    Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang mukmin baik mereka yang gugur di Uhud atau selainnya, bahkan yang gugur maupun yang meninggal secara normal.     Yaitu orang-orang yang menaati dengan sepenuh hati perintah Allah dan Rasul yang mengajak mereka kembali menghadapi kaum musyrikin yang mengakibatkan gugurnya sebagian dari rekan mereka dalam perang Uhud dansesudah mereka mendapat luka berat dalam peperangan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang berbuat ihsan, dan bagi orang-orang yang berbuat ihsan lagi bertakwa ada pahala yang besar.
Allah iku Melarat !
ôs)©9 yìÏJy ª!$# tAöqs% šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% ¨bÎ) ©!$# ׎É)sù ß`øtwUur âä!$uÏZøîr& ¢ Ü=çGõ3oYy $tB (#qä9$s% ãNßgn=÷Fs%ur uä!$uŠÎ;/RF{$# ÎŽötóÎ/ 9d,ym ãAqà)tRur (#qè%rèŒ šU#xtã È,ƒÍyÛø9$# ÇÊÑÊÈ y7Ï9ºsŒ $yJÎ/ ôMtB£s% öNä3ƒÏ÷ƒr& ¨br&ur ©!$# }§øŠs9 5QžxsàÎ/ ÏÎ7yèù=Ïj9 ÇÊÑËÈ šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% ¨bÎ) ©!$# yÎgtã !$uZøŠs9Î) žwr& šÆÏB÷sçR @AqßtÏ9 4Ó®Lym $oYtÏ?ù'tƒ 5b$t/öà)Î/ ã&é#à2ù's? â$¨Y9$# 3 ö@è% ôs% öNä.uä!%y` ×@ßâ `ÏiB Î=ö7s% ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ Ï%©!$$Î/ur óOçFù=è% zOÎ=sù öNèdqßJçFù=tFs% bÎ) óOçGYä. tûüÏ%Ï»|¹
Sanyata Allah wus midhanget ucapane wong kang padha angucap: "Satemene Allah iku melarat, lan kita iku sugih". Ingsun bakal anyathet apa kang diucapake dening wong-wong mau, lan anggone padha nyedani para Nabi kalawan ora bener. Dhawuhingsun: Maraa sira padha ngrasakna siksaning Naraka kang ngobong saengga gosong. Kang mangkono iku kagawa saka apa bae kang wus ditindakake dening tangan-tanganira, sanyata Allah iku ora karsa nganiaya marang para kawula. Deweke padha ngucap: "Sanyata Allah wus paring janji marang kita, supaya kita ora iman ing Rasul nganti panjenengane nekakake marang kita kalawan kurban kang dimangsa dening geni". Dhawuha sira Muhammad: "Temen wus rawuh ing sira kabeh sawijining Rasul sadurungku angampil pirang-pirang tandha yekti kang terang lan apa kang wus padha sira ucapake iku. Banjur yagene teka sira nyedani para Rasul mau, manawa sira iku padha temen?" QS Ali Imran[3]: 181-183

Sesungguhnya Allah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang berkata: Sesungguhnya Allah miskin karena Dia meminta dipinjami harta untuk diberikan kepada fakir-miskin dan kami orang-orang kaya, karena Allah meminta pinjaman itu dari kami. Mendengar ucapan itu Allah masih menahan diri karena memang Dia maha penyantun, memberi kesempatan kepada manusia untuk bertaubat karena itu dinyatakan bahwa Kami akan, yakni pasti mencatat perkataan mereka itu untuk menjadi bukti kesalahan mereka dan alasan kuat buat menjatuhkan sanksi atasnya. Setelah menyebut kedurhakaaan mereka kepada nabi-nabi, manusia-manusia mulia dengan menyatakan dan demikian juga Kami pasti catat pembunuhan mereka terhadap nabi-nabi tanpa alasan benar. Bahkan jangankan tanpa alasan, bukti agar mereka dihormati dan diagungkan sangat banyak. Karena itu kami pasti akan tulis dan juga ketika mereka disiksa nanti, Kami akan mengatakan Rasakanlah azab yang membakar karena dengan kekikiran kamu dahulu di dunia kamupun membakar hati hamba Allah yang sangat membutuhkan bantuan.    Itu yakni siksa yang menanti mereka adalah disebabkan perbuatan dosa dan kedurhakaan yang dilakukan oleh tangan kamu sendiri dan disebabkan juga karena Allah sekali-kali bukan Maha Penganiaya terhadap hamba-hambaNya yang berdosa dan enggan memohon ampun apalagi yang tidak berdosa sama sekali.   Orang-orang Yahudi itu mengatakan untuk menghindar dari kewajiban bergegas kepada keimanan: Sesungguhnya Allah satu-satunya yang harus ditaati perintah-Nya telah memerintahkan kepada kami supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul siapapun dia termasuk engkau wahai Muhammad sebelum dia mendatangkan kepada kami bukti kerasulannya dalam bentuk kurban yang sangat agung yang dipersembahkan kepada Allah dan yang dimakan api, yakni habis terbakar. Katakanlah, Kalau apa yang kamu sebiut itu benar bahwa kamu menanti datangnya api membakar kurban maka kami tahu bahwa keengganan kalian percaya bukan karena itu, karena sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang rasul sebelumku, bukan hanya seorang, seperti Zakaria, Yahya, Isa dan lain-lain semua membawa keterangan yang nyata sebagai mukjizat tetapi tidak semua rasul itu kalian percayai dan tidak semua membawa kurban. Memang ada di antara mereka yang memiliki aneka mukjizat dan membawa apa yang kamu sebutkan itu, tetapi kamu tetap tidak mempercayai mereka, bahkan kamu membunuhnya, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar?
Akan Mengalami Mati
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur šcöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# Ÿ@Åz÷Šé&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quŠyÛø9$# !$u÷R$!$# žwÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ * žcâqn=ö7çFs9 þÎû öNà6Ï9ºuqøBr& öNà6Å¡àÿRr&ur  ÆãèyJó¡tFs9ur z`ÏB z`ƒÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# `ÏB öNà6Î=ö6s% z`ÏBur šúïÏ%©!$# (#þqä.uŽõ°r& ]Œr& #ZŽÏWx. 4 bÎ)ur (#rçŽÉ9óÁs? (#qà)­Gs?ur ¨bÎ*sù šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏQ÷tã ÍqãBW{$#
Kabeh badan iku mesthi bakal nemahi pati. Lan sanyata sira bakal padha dituhoni ganjaranira besuk ana ing dina Kiamat. Anadene wong kang diedohake saka Naraka lan dilebokake ing Swarga mangka temen dheweke iku begja, lan ora ana liya penguripan Donya iku kajaba mung kasenengan kang anglalekake.  Satemene sira bakal dicoba ana ing bandha lan badanira, lan sira bakal padha krungu pangucap kang anglarakake ati, saka wong-wong kang wus diparingi Kitab sadurungira, lan uga saka wong-wong kang padha musyrik. Dene manawa sira padha sabar lan takwa ing Allah, sanyata kang mangkono mau kalebu sawenehing perkara kang patut diutamakake. QS Ali Imran[3]: 185-186
Setiap yang berjiwa siapapun ia, manusia atau makhluk lain, mulia atau hina, akan merasakan mati, yakni mengalaminya. Kemudian setelah kematiannya itu ia akan mendapatkan balasan yang baik ataupun yang buruk. Semua orang, termasuk yang mendustakanmu wahai Muhammad akan mendapatkan sebagian balasan kami sejak kematiannya. Namun ketika itu belum semua balasan dan ganjaran diberikan: Sesungguhnya wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahala kamu. Barang siapa dijauhkan dengan cepat walau sedikit dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung dengan keuntungan yang pasti. Karena itu jangan jadikan seluruh perhatian kamu hanya pada kehidupan kini dan sekarang, lihatlah jauh ke depan, karena kehidupan dunia itu bagi yang tidak beriman tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.   Adapun yang beriman maka ia adalah kesenangan yang sekaligus mengantar mencapai kejayaan duniawi dan ukhrawi. Demi Allah, sungguh kamu semua wahai orang Islam kapan dan dimana pun akan diperlakukan sebagai orang yang diuji menyangkut harta kamu baik berupa kekurangan harta, kehilangan, atau dalam bentuk kewajiban berzakat dan bersedekah dan kamu juga akan diuji dengan diri kamu, yakni dengan luka dan pedih akibat peperangan atau penganiayaan musuh, atau penyakit. Bukan hanya harta dan diri, ada yang lebih dahsyat yakni kamu juga sungguh akan diuji dengan mendengar sesudah apa yang kamu dengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu, yakni Yahudi dan Nasrani, dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah yakni kaum musyrikin Mekkah, gangguan yang banyak dengan ucapan-ucapan mereka yang melecehkan agama. Jika kamu bersabar, yakni menahan diri menghadapi ujian-ujian itu, dan bertakwa, yakni beramal sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam menangani dan menghadapi aneka cobaan itu maka sesungguhnya yang demikian itu yakni kesabaran dan ketakwaan yang mencapai kedudukan yang sangat tinggi termasuk urusan yang patut diutamakan untuk dilaksanakan, tidak ditunda dan tidak pula disangsikan.