Jumat, 27 Januari 2012

Melibatkan Diri, Wajar dan Dinamis

Melibatkan Diri, Wajar dan Dinamis
Oleh: Muhammad Nasiruddin
          الحمد لله الذى خلق الانسان فى احسن تقويم فسواه وهداه الى صراط مسفقيم. اشهدان لا اله الا الله الخالق المعبود العزيز الرحيم . و اشهد ان محمدا عبده و رسوله الامين . صلاة و سلاما دائمين عليه و تابعيه باحسان الى يوم الدين . اما بعد .
 فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون
قال  الله تعالى فى قرآن الكريم : و ما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون
و قال ايضا : و اذ قال ربك للملائكة إنى جاعل فى الارض خليفة
Jamaah Jumah rahimakumullah,
Kehidupan sosial di lingkungan kita akhir-akhir ini cukup memrihatinkan karena banyak permasalahan umum yang bermunculan. Sementara sikap kita cenderung tidak mau peduli alias abai, tak acuh bahkan egois. Sedang sesungguhnya terpikirkan juga kalau hal itu dibiarkan terus, tidak kita pedulikan tentu permasalahannya akan menjadi-jadi, berkembang tidak terkendali, bahkan bisa akut sehingga mengancam kenyamanan hidup bersama. Berbeda yang sebaliknya, kalau kita mau peduli, terbuka untuk mencermati, bahkan kemudian sedia terlibat tentu akan berdampak positif, yakni akan mempercepat tuntasnya masalah yang ada ataupun mempersingkat proses ditemukannya jalan-keluar.
Ajaran Islam, pedoman hidup kita secara jelas-tegas sesungguhnya sudah selalu mengarahkan setiap pemeluknya untuk bersikap peduli, terbuka, hingga terlibat serta proaktif menyelesaikan persoalan umum seperti itu. Ajaran Islam menyebutnya sebagai peran kekhalifahan, yakni peran hidup yang tumpuannya pada sikap bertanggung-jawab berdasarkan pengetahuan, penalaran, kesadaran, juga kreativitas dan keberanian. Oleh karena itu norma idealnya adalah semakin seseorang taat beragama semakin terlibat dirinya pada persoalan sosial yang ada di lingkungannya. Sebaliknya jika seseorang kok tidak terlibat, bahkan menghindari persoalan bersama itu, maka layak diragukan kelurusannya dalam beragama Islam. Sebab keterlibatan seseorang dalam persoalan sosial sebenarnya merupakan wujud kesadaran dirinya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Saat ini permasalahan sosial di lingkungan kita sungguh memprihatinkan. Banyak dan tampak semakin banyak, bahkan beraneka ragam jenis dan ukurannya. Ada banjir, ada pengangguran, lalu-lintas macet, juga korupsi, pornografi, narkoba, ketidakadilan, dll. Para ahli menyebutkan bahwa sumber masalah sosial itu ada lima macam. Pertama, ledakan jumlah penduduk, yang kini setiap detik lahir 8 orang bayi dan meninggal 3 orang, sehingga bertambah 5 orang penghuni bumi di setiap detiknya. Tak terbayangkan, betapa cepatnya bertambah. Kedua, merosotnya kualitas ekologi yang ditandai dengan mudahnya banjir, mudahnya kekeringan, eksploitasi alam berlebihan, pemanasan global, dll. Ketiga, krisis pangan, karena harus mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang meningkat tajam tadi. Keempat, krisis sumber energi di seantero dunia yang kemudian diupayakan dengan pencarian sumber-sumber alternatif dari banyak hal, termasuk lewat biofuel, dll. Kelima, krisis kemanusiaan yang berwujud maraknya perilaku zalim, serakah, tidak adil, tidak mausiawi, yang dilakukan oleh perseorangan maupun lembaga, perusahaan, negara, dll. Begitulah para ahli menjelaskan bahwa lima sumber masalah global ini telah melanda semua negara dan wilayah meskipun dengan komposisi dan derajat-kualitas persoalan yang berbeda-beda.
Penggambaran yang lebih akrab dan konkret mengenai lingkungan sosial ditulis oleh sastrawan Taufiq Ismail pada tahun 2007 lewat puisi-puisi sosialnya. Kita kutip satu bait puisinya yang relevan lengkap dengan judulnya:
Jangan-jangan Saya Sendiri Juga Maling”
Kita hampir sempurna menjadi bangsa porak poranda
Terbungkuk dibebani utang dan merayap melata sengsara di dunia
Penganggur 40 juta orang, anak-anak tak bisa bersekolah 11 juta murid
Pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1,5 juta orang
VCD koitus beredar 25 juta keping
Kriminalitas merebak di setiap tikungan jalan
Dan beban utang di bahu 1600 trilyun rupiahnya
………………………………………………….
Demikianlah potret keadaan lingkungan sosial negeri kita lewat kacamata sastrawan yang kondang sejak tahun 1966. Tampak jelas bahwa lingkungan sosial kita memang memrihatinkan, sarat masalah, tampaknya negeri ini memang tak putus dirundung malang.
Lantas bagaimana sebaiknya kita menyikapi keadaan lingkungan sosial yang tidak ideal dan tidak nyaman itu? Pertama, mari dipahami dan diterima bahwa memang itulah tantangan berat generasi kita bersama saat ini. Kedua, sesuai kemampuan masing-masing, mari kita berinisiatif dan berbuat sesuatu yang konkret untuk lebih baiknya keadaan lingkungan kita. Mari kita tanam pohon di lahan sekitar. Mari kita asuh anak-anak kita secara lebih serius. Mari kita biayai anak-anak yang putus sekolah, mari kita menjadi orang-tua asuh. Mari kita gerakkan anak-anak muda agar kuat kalahkan narkoba, mari kita latih pemuda-pemudi untuk terampil menjalani hidup yang makin sulit. Mari kita bersihkan lingkungan sosial dari imbas pornografi-pornoaksi. Mari kita kuatkan tali silaturahim jamaah, komunitas, RT, RW, desa. Mari kita tampil untuk mengatasi persoalan umum di lingkungan kita. Jangan hanya mengeluhkan keadaan atau hanya bisa mengutuk kebobrokan yang ada. Kita perlu aksi-konkret meskipun kecil dan berskala lokal. Orang biasa bilang, itulah think globally and act locally, now!.
Ajaran Islam yang menjadi pedoman hidup kita secara jelas-tegas mendorong setiap pemeluknya untuk tampil mengambil peran guna mengatasi persoalan sosial seperti itu. Islam jelas mencela sikap pasif. Islam menegaskan bahwa sikap dasar manusia adalah berbuat, bertindak dan bukan menjadi sasaran tindakan, bukan hanya mampu menunggu kiamat tiba. Sebab sikap pasif bermakna tidak bisa mensyukuri banyaknya nikmat Allah yang berupa akal-pikiran, tanggung-jawab, kreativitas, keberanian juga kemapuan fisik-biologis kita. Sikap pasif berarti kita tidak mampu mendayagunakan nikmat Allah tersebut. Oleh karena itu Allah juga memberi julukan kepada manusia yang bersedia mendayagunakan aneka nikmat itu sebagai khalifah, bahkan khalifatullah fil ardhi ‘pengganti peran Allah di bumi’. خَلِيْفَةُ اللهِ فِى الارْضِ
Sungguh tinggi derajat manusia yang demikian. Inilah tipe manusia bercita-cita mulia, yakni mengubah keadaan lingkungan menjadi lebih baik, lebih benar dan lebih indah, serta lebih sesuai dengan ajaran Islam. Inilah manusia penuh ikhtiar yang sedia bersusah-payah menjalankan peran kekhalifahan, peran pelaksana usaha kemakmuran di bumi ini. Bahkan ada yang menyebut peran tersebut dengan bahasa fikih sebagai pelaksana amalan fardhu kifayah, فَرْضُ كِفَايَة    yakni kewajiban sosial yang bisa terlaksana bila dipahami bersama dan dilakukan oleh sebagian darinya.
Al-Quran mendudukkan manusia tipe khalifah ini pada kedudukan yang amat mulia (QS 2: 30-32). Manusia tipe khalifah inilah yang dahulu “disujudi” oleh malaikat berawal dari rasa iri merasa dirinya sebagai makhluk paling taat-patuh-tunduk. Manusia tipe khalifah adalah manusia yang mampu menyebutkan nama-nama benda alias berilmu, memiliki konsep, memiliki kreativitas, juga memiliki keberanian dalam mengubah keadaan. Bila keadaan yang dituju makin baik sesuai perintah-Nya yang berarti pelakunya naik tingkatan menjadi fi ahsani taqwim ‘sebaik-baik ciptaan’. Namun bila yang sebaliknya, menjadi semakin jelek, jauh dari perintah-Nya, menjadi makin kacau dan jauh dari kemakmuran ideal hingga jatuh tingkatan pelakunya sebagai asfala safilin ‘kerak neraka’ (QS 95: 4-5).
Satu-satunya pilihan yang benar untuk hidup di lingkungan sosial yang tidak ideal dan tidak nyaman saat ini adalah mau peduli, terbuka, dan melibatkan diri secara wajar dan dinamis. Sikap menutup diri, tidak acuh, tidak mau peduli, sungguh hanya merupakan sikap egois yang ditentang keras oleh ajaran Islam. Saat ini kita tidak bisa merasa benar sendirian dan menyalahkan pihak lain tanpa upaya untuk mengajak mereka menjadi benar. Tidak bisa saat ini kita merasa nyaman kok sendirian, atau istilahnya mustahil mampu masuk surga sendirian. Sebab lingkungan sosial kita hanya satu, only one earth dan identik dengan milik tetangga serta kolega kita. Oleh karena itu satu-satunya ikhtiar untuk keluar dari persoalan sumpek di lingkungan sosial kita adalah dengan cara-jalan menciptakan bersama-sama lingkungan sosial yang kondusif bagi kehidupan bersama. Tidak lagi pertimbangannya hanya “aku-kamu” melainkan sudah menjadi “kami”, bahkan terus berlanjut prosesnya sebagai “kita” yang inklusif. Inilah kebersamaan kita yang meliputi kehidupan bersama di lingkungan sosial.
اقول قول هذا و استغفرالله من المعاصى و الذنوب
فاستغفروا الله انه هو الغفور الرحيم و قل رب اغفر و ارحم و انت خير الراحمين
KhutbahKedua
الحمد لله الذى هدانا الى صراط مستقيم هو الذى خلق الانسان من طين و جعل نسله من سلالة من ماء مهين. اشهد ان لا اله الا الله اله الاولين و الاخرين . و ان محمدا عبده ورسوله الامين. و الصلاة و السلام على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين.
 اما بعد . فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون.
Marilah kita tingkatkan iman-takwa dan mari bersikap saling peduli, saling terbuka mencermati perkembangan yang ada lantas saling menguatkan sehingga tercipta iklim  lingkungan sosial yang lebih baik, lebih benar dan lebih indah. Mari kita melibatkan diri secara wajar dan dinamis. Mumpung kita masih sehat, masih berkesadaran tinggi, masih berkuasa, dan masih berkesempatan selagi persoalan sosial juga belum akut. Mari kita berbagi tugas, mari kita berkoordinasi, kita berorganisasi, berjamaah agar lebih efektif-efisien langkah dan gerak kita memperbaiki lingkungan sosial karena berpacu dengan kehancuran bumi atau kiamat yang niscaya terjadi entah berapa lama lagi.
Semoga khutbah ini mendapat ridha dari Allah dan bermanfaat bagi kita semua. Mari kita berdoa memohon kepada Allah SWT semoga kita ditunjukkan pada jalan kebenaran, jalan orang-orang yang diberi nikmat dan bukan jalan yang tersesat lagi dimurkai.  
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين
اللهم ارنا الحق حقا وارزقنا اتباعة و ارنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابة.
اللهم انا نسئلك علما نافعا و قلبا خاشعا و رزقا حلالا و عملا مقبولا
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة و قنا عذاب النار
و صلى الله على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين
سبحان ربك رب العزة عم يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين


Jumat, 20 Januari 2012

Terlarang Berputus-Asa

Terlarang Berputus-Asa


الحمد لله الذى خلق الانسان فى احسن تقويم فسواه وهداه الى صراط مسفقيم .
اشهدان لا اله الا الله الخالق المعبود العزيز الرحيم واشهد ان محمدا عبده و رسوله الامين.  صلاة و سلاما دائمين عليه و تابعيه باحسان الى يوم الدين . اما بعد .
 فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون .
قال  الله تعالى فى قرآن الكريم : و ما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون
و قال ايضا : و اذ قال ربك للملائكة إنى جاعل فى الارض خليفة
Jamaah Jumah rahimakumullah,
Hidup secara benar di dunia ini memang penuh perjuangan. Sebab mayoritas manusia berkecenderungan tidak benar atau tidak sadar. Berjuang tampaknya merupakan hakikat hidup manusia; apalagi bagi manusia yang jelas arah hidupnya, konkret cita-citanya, harapannya juga kemauannya. Berjuang berarti mewujudkan keadaan sehingga menjadi ideal; atau minimal berjuang mengatasi masalah yang menyerimpung langkah. Sementara kita ketahui masalah  hidup selalu ada, bahkan kalau kita cermati tampaknya bertambah hari justru bertambah banyak dan meningkat kualitasnya. Dari masalah pribadi, masalah keluarga, masalah lingkungan, hingga masalah umum dan masalah negara. Itulah permasalahan hidup yang sebenarnya merupakan lahan perjuangan hidup kita.
Banyak dan beragamnya masalah yang menghadang hidup merupakan lahan kita memperjuangkan hidup kita agar menjadi lebih benar, lebih baik juga lebih indah. Oleh karena itu sungguh terlarang kita untuk berputus-asa bila tertumbuk masalah besar. Larangan ini tidak hanya karena sikap berputus-asa bisa menciptakan hal-hal negatif dan destruktif bagi jiwa dan hidup manusia melainkan berputus asa juga berarti meniadakan iman karena memilih sikap kufur atas nikmat yang telah diterimanya. Bagaimana rincian dan penjelasan  terlarangnya berputus asa? Bagaimana pula cara mengubah sikap dan keadaan dari berputus asa menjadi yang sebaliknya, optimistis namun tetap realistis?
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Masalah yang menghadang gerak langkah hidup kita ke depan memang tidak sedikit dan tidak ringan. Konon menurut pengamatan para ahli, dewasa ini polusi dan tingkat stress manusia jauh lebih hebat dibanding 5 atau 10 tahun lalu. Itulah hidup yang sudah berubah, bergerak dan bahkan bertambah. Menjalani hidup berarti menghadapi dan mengatasi masalah yang menghadangnya. Kadang masalah kecil dan kadang besar. Apapun masalah yang hadir di hadapan kita sesungguh-sungguhnya mampu kita atasi manakala kita yakin serta berupaya secara optimal. Sebab Allah SWT dzat yang mencipta kita dan Sumber segala sumber itu telah menetapkan kelayakan-kepatutan hadirnya masalah itu dengan kualitas kepribadian kita guna menghadapinya. Dibuat-Nya setara, pas, sesuai antara masalah hidup dengan kemampuan masing-masing manusia. Ketetapan tersebut ditegaskan Allah dalam firman pada QS al-Baqarah [2]: 286.
Ÿw ß#Ïk=s3ムª!$# $²¡øÿtR žwÎ) $ygyèóãr 4 ÇËÑÏÈ  
Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Renungan dari firman ini adalah setiap masalah yang dihadapi seseorang sudah diformat sesuai serta pas untuk dihadapi oleh orang tersebut. Masalahnya kemudian adalah, apakah orang tersebut meyakini bahwa sesungguhnya dirinya mampu dan berupaya secara optimal? Untuk inilah maka renungan, pengertian yang mendasar serta doa tulus dan keyakinan menjadi kunci penting untuk suksesnya menghadapi masalah hidup kita.
Mari kita urai, masalah apa yang sesungguhnya menghadang kita serta bagaimana solusinya? Pertama, apakah sumber masalah kita itu berasal dari perilaku kita sendiri? Jika benar demikian maka solusinya hanya dengan cara mengubah kebiasaan kita, misalnya boros, malas, takut, setengah hati, serakah, dll. Kedua, apakah sumber masalah itu menyangkut perilaku orang lain? Jika benar demikian maka solusinya dengan cara mengubah metode pengaruh kita, misalnya pengaruh terhadap teman, bawahan, atasan, tetangga, dll. Ketiga, apakah sumber masalah itu menyangkut hal di luar kendali kita? Jika benar demikian maka solusinya dengan mengubah cara pandang kita terhadapnya sebab hal itu hanya bisa diterima, misalnya terhadap gempa bumi, gunung meletus, musibah, dll. Tampak bahwa apapun masalah hidup kita pasti ada solusinya yang dimulai dari sikap dalam diri kita: mengubah kebiasaan, mengubah metode-pengaruh atau mengubah cara-pandang.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Apapun masalah kita dan seberapapun skalanya sungguh tidak pantas menjadikan kita berputus asa. Konon bunuh diri merupakan wujud ekstrem dari sikap berputus asa. Menurut penelitian terdapat tiga faktor pemicu atau penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Ketiga faktor tersebut adalah: kekurangan ekonomi, penyakit menahun (kronis) dan harga-diri atau rasa-malu. Tiga pemicu itu bisa mengantarkan seseorang menuju bunuh diri jika dia merasakan hidupnya sudah buntu, capek, dan tanpa ada titik-terang. Namun pasti hal itu hanya sebatas perasaan pada si pelaku. Biasanya perasaan dan pilihan begitu itu menimpa pada jenis orang yang introvert, perasa, kurang dipedulikan orang lain, tidak dihormati lingkungannya, serta hanya dibiarkan saja. Oleh karena itu untuk mengatasi agar tidak terjerumus ke berputus asa perlu adanya dukungan dan perhatian dari keluarga, dan bisa melihat-merasakan adanya teman yang sependeritaan, ataupun adanya tempat untuk mencurahkan isi hatinya sehingga tidak menjadikannya gelap mata.
Penegasan Allah mengenai larangan putus asa tertuang pada QS Yusuf [12]: 87:
Ÿwur (#qÝ¡t«÷ƒ($s? `ÏB Çy÷r§ «!$# ( ¼çm¯RÎ) Ÿw ߧt«÷ƒ($tƒ `ÏB Çy÷r§ «!$# žwÎ) ãPöqs)ø9$# tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÑÐÈ  
Dan janganlah berputus-asa dari rahmat Allah, sebab sesungguhnya tidak akan berputus-asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kufur.
Berputus-asa tergolongkan perilaku kufur? Inilah penggolongan resmi dari Allah yang pasti benar, tegas dan perlu kita cermati. Barangsiapa berputus asa niscaya tergolongkan kaum kufur. Kufur di sini berarti mengingkari nikmat yang telah diterima dan juga kufur dari ke-Mahakuasaan Allah SWT, bahkan kemudian kufur dari keyakinan akan adanya Allah SWT. Bukankah hanya yang kufur saja yang berani berputus-asa? Berani melanggar ketentuan-Nya? Sebab jika ada keyakinan meskipun tipis pasti tidak akan berani berputus-asa. Begitulah larangan langsung dari Allah SWT kepada kita hamba-Nya.
Jamaah rahimakumullah,
Sikap berputus-asa ini dari tinjauan ilmu psikologi selalu berkecenderungan negatif, bahkan merusak-destruktif. Seseorang yang berputus-asa berarti telah menutup diri secara kejiwaan dari proses hidup yang selalu bergerak, berkembang. Seseorang yang berputus-asa adalah yang jiwanya mati atau mematikan diri sendiri. Sebagai akibatnya adalah ketiadamaknaan hidup baginya sehingga mudah saja untuk merusak jiwanya, hidupnya, bahkan tidak sedikit yang juga berusaha merusak hidup dan jiwa orang lain di lingkungannya. Dia merasakan dirinya telah rusak kemudian mengajak orang-orang lain agar juga rusak. Inilah logika psikologis seorang teroris yang berawal dari sikap putus-asa.
Guna meniadakan sikap berputus-asa, mari kita berikhtiar untuk selalu memiliki sikap mental positif (SMP) terhadap apapun yang menghadang. Berdoa sehabis shalat sesungguhnya juga dimaksudkan untuk hal ini. Dengan membaca subhanallah ‘maha suci Allah’ berarti meniadakan pandangan negatif dan salah sangka kepada Allah. Dengan membaca alhamdulillah ‘segala puji bagi Allah’ berarti menanam prasangka baik dan sikap positif. Lantas dengan allahu akbar ‘Allah Maha Besar’ berarti menegaskan diri bahwa selain Allah SWT itu kecil serta bertekad menjalani hidup dengan keyakinan bersama Allah tersebut. Lengkaplah sudah unsur mental positif kita dengan ketiga doa tersebut yang kita lantunkan sepenuh jiwa dan berulang 33 kali sehingga terinternalisasikan dalam jiwa kita.
اقول قول هذا و استغفرالله من المعاصى و الذنوب .
فاستغفروا الله . انه هو الغفور الرحيم . و قل رب اغفر و ارحم و انت خير الراحمين
KhutbahKedua
الحمد لله الذى هدانا الى صراط مستقيم .هو الذى خلق الانسان من طين و جعل نسله من سلالة من ماء مهين.  اشهد ان لا اله الا الله اله الاولين و الاخرين . و ان محمدا عبده ورسوله الامين
و الصلاة و السلام على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين. اما بعد.
 فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون
Jamaah Jumah rahimakumullah,
Bagaimanapun beratnya masalah hidup yang kita hadapi tetap terlarang kita untuk berputus-asa. Sebab masalah apapun yang nyata hadir di hadapan kita jelas sudah diukur dan disesuaikan oleh Allah SWT dzat yang Maha Mengatur dengan kualitas kepribadian kita masing-masing. Tidak pernah meleset ukuran itu. Kita pasti kuasa menghadapi bahkan mengatasi masalahnya. Kuncinya adalah kita yakin mampu serta berikhtiar secara optimal. Berputus-asa hanya bermakna menujukan diri ke golongan orang kufur; selain itu juga akan mengarahkan jiwa kita menjadi negatif bahkan rusak. Rusak diri juga rusak sekitarnya.
Diriwayatkan dalam atsar bahwa Sahabat Umar ibn Khatab r.a. selalu mampu bersyukur kendatipun masalah yang dihadapinya besar bahkan berupa musibah. Mengapa? Pertama, musibah itu tidak mengenai akidah dan tidak mencabut keyakinan agama kita. Kedua, musibah itu bukanlah yang terbesar atau tidak yang terberat. Ketiga, adanya janji Allah SWT kepada siapapun yang berhasil menghadapinya dengan balasan dan kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Begitulah tiga alasan kuat mengapa Sahabat Umar r.a. selalu mampu bersyukur meskipun menghadapi musibah yang maha berat.
Demikianlah khutbah yang kami sampaikan. Semoga mendapat ridha dari Allah SWT dan memberikan manfaat bagi kita semuanya. Mari kita jaga iman-takwa, dan mari kita berdoa memohon kekuatan fisik dan mental sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan apapun masalah yang menghadang kita.  
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين
اللهم ارنا الحق حقا وارزقنا ا تباعة و ارنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابة.
اللهم انا نسئلك علما نافعا و قلبا خاشعا و رزقا حلالا و عملا مقبولا
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة و قنا عذاب النار
و صلى الله على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين
سبحان ربك رب العزة عم يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين




Kamis, 05 Januari 2012

Membangun Lingkungan Sosial



Khutbah

Membangun Lingkungan Sosial
(Drs. H. Chamid Hilaly)

الحمد لله رب العلمين
الحمد لله الذى خلق الانسان فى احسن تقويم فسواه وهداه الى صراط مسفقيم
اشهدان لا اله الا الله الخالق المعبود العزيز الرحيم
و اشهد ان محمدا عبده و رسوله الامين
صلاة و سلاما دائمين عليه و تابعيه باحسان الى يوم الدين
اما بعد فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون
قال  الله تعالى فى قرآن الكريم : و ما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون
و قال ايضا : و اذ قال ربك للملائكة إنى جاعل فى الارض خليفة

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita selalu berusaha meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT yang telah mencipta kita dan memberi rahmat dan nikmat yang tiada terhingga banyaknya. Khususnya pada hari ini kita dapat melaksanakan sebagian kewajiban kita yaitu berjumatan di masjid ini. Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita. Amin.
Ma’asyiral muslimin,
Akhir-akhir ini kita rasakan banyak sekali musibah yang silih berganti. Banjir, ghempa bumi, kekeringan, gunung meletus, dsb. Malah sebagian besar bangsa Indonesia banyak yang merasa kesusahan dan merasa malu. Bagaimana tidak malu bila korupsi makin menjadi-jadi di negeri ini. Uang rakyat yang seharusnya dipergunakan untuk membangun Negara malah dikorupsi oleh orang-orang berdasi berjabatan tinggi untuk kepentingan sendiri. Negara kita mendapat ranking pertama sebagai Negara paling korup di Asia Tenggara. Masya Allah.
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Tetapi kita kaum muslimin yang sadar bahwa Allah yang Maha Rahman-Rahim yang kita yakini mendengar doa bila kita bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya masih memiliki harapan bahwa kita bangsa Indonesia optimis akan rahmat karunia-Nya diberikan kepada kita asal kita sanggup memenuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman seperti termaktub dalam al-Quran Surah al-Qashas [28]: 78
Æu( `Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ  
Dan berbuat baiklah kamu sekalian sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlaku rusak .
Perbuatan merusak sangat dibenci Allah, rasul dan manusia lainnya. Penggal ayat ini dimulai dari ayat yang menyebutkan tentang orang yang berbuat rusak di muka bumi. Siapa itu? Yaitu pendurhaka, pembuat kerusakan, sombong, selalu membangga-banggakan dirinya dengan kekayaannya, tidak mau mendengar nasihat orang baik-baik. Bahkan ia tidak mau mengakui karunia Allah yang Maha Pemberi atas hartanya. Orang itu bernama Qarun yang hidup pada zaman Nabi Musa AS. Pada masanya ia adalah seperti orang kebanyakan tetapi dikaruniai Allah rajin membaca kitab Taurat sehingga menjadi pandai. Diberi-Nya bentuk badan yang harmonis, simpatik. Juga dikaruniai-Nya harta yang luar biasa banyaknya. Konon karena banyaknya, gudang yang dimiliki hingga kunci-kunci gudang kekayaannya tiada terangkat dipikul oleh orang yang kuat-gagah-perkasa. Masya Allah. Ia suka keluar rumah diiringi oleh dayang, pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh dan simpatisannya untuk mempertontonkan kekayaan, kemewahannya serta kehebatannya yang melebihi kaum kerabat dan teman-temannya. Tidak lain karena ia sombong dan takabur, riya’ dan ingin dipuja serta disanjung. Demikianlah kisah Qarun si munafik itu. Akhirnya Allah memperlihatkan akibat semuanya itu pada ayat ke-81.
$oYøÿ|¡sƒmú ¾ÏmÎ/ ÍnÍ#yÎ/ur uÚöF{$# $yJsù tb%Ÿ2 ¼çms9 `ÏB 7pt¤Ïù ¼çmtRrçŽÝÇZtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# $tBur šc%x. z`ÏB z`ƒÎŽÅÇtGYßJø9$# ÇÑÊÈ  
Akibat dari kesombongannya, Allah membenamkan Qarun beserta segala kemegahan dan kekayaan kedalam bumi, tidak ada yang menolongnya, menyelamatkan dari azab Allah itu, baik perorangan maupun golongan secara bersama-sama. Ia sendiri tak dapat membela dirinya. Kejadian siksa Allah yang di timpakan Allah kepaada simunafik, angkuh, sombong, ingkar, durhaka ini semasa masih di dunia ini dan disaksikan oleh sanak saudara, keluarga senegeri itu. Kejadian yang luar biasa menggemparkan agar menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi generasi selanjutnya dan orang-orang yang hidup sesudahnya, sungguh-sungguh terjadi orang ditenggelamkan kebumi hidup-hidup bersama dengan hartanya, kekayaannya semua yang disebabkan kedurhakaannya yang luar biasa.
Hadirin rakhimakumullah,
Berlaku ihsan, beramal saleh, menjalankan kebajikan adalah perintah Allah yang sangat disukainya. Bahkan kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang lain itu seperti Allah sendiri yang berbuat baik kepada kita. Sebelum Allah menjadikan manusia telah menyediakan bekal lebih dahulu yang membuat bumi nantinya akan ditempati manusia, tidak hanya itu, bahkan Allah telah menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk hidup manusia dan semua makhluknya yang ada di bumi itu. Kita ingat firman Allah dalam Q.S. Fusshilat [10] ayat 10 yang berbunyi.
Ÿ@yèy_ur $pkŽÏù zÓźuru `ÏB $ygÏ%öqsù x8t»t/ur $pkŽÏù u£s%ur !$pkŽÏù $pksEºuqø%r& þÎû Ïpyèt/ör& 5Q$­ƒr& [ä!#uqy tû,Î#ͬ!$¡¡=Ïj9 ÇÊÉÈ  
Artinya ; Dan dia(Allah) jadikan gunung-gunung diatasnya(bumi) yang kokoh dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan bagi penghuninya dalam empat masa memadai(memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannnya. Jelasnya Allah mencipta bumi yang mudah, menyenangkan bagi makhluk-Nya yang akan menghuni bumi.
Hadirin rakhimakumullah
Bumi dibentangkan demikian rupa sehingga mudah ditempati oleh makhluk yang menghuninya, bisa dan mudah dibuat rumah-rumah sejak dari pantai sampai ke gunung-gunung, bahkan dijadikan kota yang besar dan kecil dengan segala perlengkapan hidupnya. Disediakan air yang diturunkan dari langit/awan yang deras sehingga membasahi bumi, kemudian bisa tumbuh-tumbuhan dan biji-bijiannya, bahkan bisa menjadi hutan yang lebat Termaktub dalam Q.S. An Naba’[78]: 14-16
$uZø9tRr&ur z`ÏB ÏNºuŽÅÇ÷èßJø9$# [ä!$tB %[`$¯gwR ÇÊÍÈ   yl̍÷ãZÏj9 ¾ÏmÎ/ ${7ym $Y?$t7tRur ÇÊÎÈ   BM»¨Zy_ur $¸ù$xÿø9r& ÇÊÏÈ  
Dan kami(Allah) turunkan air yang lebat dari langit(awan) agar karena air itu kami tumbuhkan tumbuhan serta biji bijian untuk kesenangan kamu dan ternakmu.
Jelasnya Allah memberikan air kepada penghuni bumi ini banyak-banyak dan gratis pula. Tanah menjadi subur mudah ditanami beribu-ribu macam tumbuhan untuk kesenangan manusia dan peliharaannya. Air adalah bahan yang vital bagi segala makhluk, tanpa air semua apa saja tidak dapat hidup. Kekurangan air saja rasanya sudah tidak nyaman apalagi tanpa ada air. Dengan air kita ,melakukan kebersihan yang selanjutnya untuk kesehatan. Kita bersuci untuk melakukan ibadah dengan air, wudlu, mandi dan lain-lain. Demi untuk kelestarian air kita dilarang merusak air, kita dilarang boros dalam menggunakan air. Termasuk menggunakan air jangan boros, karena berlaku boros itu menjadi kawan syetan. Sedang setan itu memang musuh yang selalu berbuat dan mengajak manusia berbuat rusak di bumi ini menyesatkan anak Adam. Nabi melarang kita buang air di air yang mandeg agar tetap bersih. Wudhu itu wajib dengan sekali siraman, hanya sunnah hingga tiga kali. Adapun yang keempat mubah, serta yang selebihnya makruh, selebihnya lagi menjadi haram hukumnya.
Maasyiral muslimin,
Manusia butuh makan untuk melangsungkan hidup. Tanpa makan tidak bisa hidup. Tidak kita minta Allah telah menyediakan berbagai tumbuhan dan buah-buahan. Kita bersyukur karena Allah yang Maha Pemurah telah menumbuhkan beratus-ribu tanaman dengan berbagai macam rasa, aroma dan warnanya. Mari kita berniat ihsan/berbuat baik dengan berusaha melestarikan pemberian Allah SWT tersebut. Menjaga agar lestari dan bermanfaat bagi kita manusia juga makhluk lain. Saat ini banyak orang, lembaga, yayasan yang tanpa diminta ringan tangan berlaku ihsan melestarikan lingkungan yang nyaman, mengulurkan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan sebagai rasa syukurnya telah berbuat ihsan karena Allah. Tidak seperti perilaku Qarun yang sombong, pamer kekayaan dan tidak mau mendengarkan nasihat kebaikan. Naudzubillahi min dzalik.
اقول قول هذا و استغفرالله من المعاصى و الذنوب
فاستغفروا الله انه هو الغفور الرحيم و قل رب اغفر و ارحم و انت خير الراحمين



KhutbahKedua
الحمد لله الذى هدانا الى صراط مستقيم هو الذى خلق   الانسان من طين و جعل نسله من سلالة من ماء مهين. اشهد ان لا اله الا الله اله الاولين و الاخرين و ان محمدا عبده ورسوله الامين
و الصلاة و السلام على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين. اما بعد
Ma’asyiral muslimin,
Sesudah kita sadari bahwa Allah telah berbuat ihsan menjadikan kita dan memberi bumi yang nyaman serta segala sesuatu yang memenuhi kebutuhan, mari kita juga berusaha berbuat ihsan sebagaimana perintah Tuhan sesuai kadar kemampuan. Kita benahi lingkungan, kita perbaiki masyarakat kita dimulai dari yang dekat. Yang sakit mari kita obati, yang kecil kita sayangi, yang besar kita hormati, yang rusak kita perbaiki, yang kurang kita tambahi, yang miskin kita santuni, yang kaya kita sadarkan, yang bodoh kita ajari, yang lupa kita ingatkan, yang malas kita gerakkan, yang maksiyat kita hentikan, yang jahat kita luruskan. Masjid kita mari kita ramaikan, ibadah mari kita giatkan.
Marilah kita memohon kepada Allah petunjuk, kekuatan dan rahmat-Nya.  
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين
اللهم ارنا الحق حقا وارزقنا التباعة و ارنا الباطل باطلا و ارزقن اجتنابة.
اللهم انا نسئلك علما نافعا و قلبا خاشعا و رزقا حلالا و عملا مقبولا
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة و قنا عذاب النار
و صلى الله على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين
سبحان ربك رب العزة عم يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين



Khutbah:

Melipatgandakan Nikmat dari Allah SWT
                                      (Drs. H. Chamid Hilaly)

الحمد لله الذى خلق الانسان فى احسن تقويم فسواه وهداه الى صراط مسفقيم
اشهدان لا اله الا الله الخالق المعبود العزيز الرحيم
و اشهد ان محمدا عبده و رسوله الامين
صلاة و سلاما دائمين عليه و تابعيه باحسان الى يوم الدين
اما بعد فيا ايها المسلمون اتقوا الله حق تقواه و لا تموتن الا و انتم مسلمون
قال  الله تعالى فى قرآن الكريم : و ما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون
و قال ايضا : و اذ قال ربك للملائكة إنى جاعل فى الارض خليفة

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pertama dan sangat utama mari kita bersyukur kepada Allah yang dengan rahmat-Nya kita berkekuatan dan berkesempatan untuk menunaikan shalat  Jumat di mesjid ini. Tidak lupa saya ajak diri saya dan hadirin sekalian untuk kita tingkatkan takwa kepada Allah agar beliau memberikan kebahagiaan ke kita di dunia dan di akhirat. Amin.
Hadirin rahimakumullah, salah satu cirri takwa adakah kita bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang telah diberikan kepada kita. Tanpa kita minta beliau telah memberi anugerah berupa segala perlengkapan untuk menjalani hidup ini. Allah menghamparkan bumi, Dia mengeluarkan dari bumi itu airnya dan tempat menggembala. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh untuk kesenangan kamu dan untuk binatang0binatang ternak kamu.
Allah zat pencipta, Maha Rahman, Maha Mengetahui segala yang diciptanya ini telah mencipta manusia dan telah menyediakan tempat mereka tinggal serta telah menyediakan segala apa yang diperlukan untuk manusia hidup ini. Bumi ini telah dibuat-Nya terbentang rendah, mudah dihuni oleh manusia dan segala makhluk-Nya. Bahkan telah direncanakan untuk mencukupi kebutuhan semua makhluk-Nya untuk sekian lamanya sejak awal hingga kelak datang masa rusaknya, hari kiamat. Tersebut dalam surat al-Fushilat: 10
Ÿ@yèy_ur $pkŽÏù zÓźuru `ÏB $ygÏ%öqsù x8t»t/ur $pkŽÏù u£s%ur !$pkŽÏù $pksEºuqø%r& þÎû Ïpyèt/ör& 5Q$­ƒr& [ä!#uqy tû,Î#ͬ!$¡¡=Ïj9 ÇÊÉÈ  
Dan beliau Allah telah menjadikan gunung-gunung di atas bumi dan telah membuatnya berkah padanya dan telah pula menetapkan padanya bahan-bahan kekuatan /makanan bagi segala makhluk yang ada padanya sesuai yang diperlukan oleh makhluk itu, pada empat masa. Kenyataan memang demikian, sejak awal bumi dicipta sampai sekarang dan sampai kelak semua makhluk (termasuk kita manusia) selalu mendapat rahmat-Nya terus tiada terhitung banyaknya rezeki dari bumi ini.
Hadirin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Sekarang, apa kewajiban kita agar nikmat Allah ini tidak putus-putusnya malah selalu ditambah? Jawabnya: kita wajib memelihara, melestarikan dan menggunakan nikmat pemberian Allah itu sebaik-baiknya, semaksimal mungkin. Di lingkungan kecil kita ini agar kita baik secara sendirian atau bersama mari kita usahakan agar dapat lestari. Di antara lingkungan kita adalah air.
Tentang air misalnya. Jelas sekali bahwa kita tidak dapat berpisah dengan pemberian Allah ini. Kita pergunakan untuk minum, bersuci, melarutkan sesuatu pun dengan air bahkan zat pelarut yang paling baik adalah air. Menanam pepohonan, tetumbuhan, sebagai minuman ternak kita dan keperluan lainnya yang sangat banyak. Hampir-hampir air adalah mutlak dibutuhkan oleh segala yanhg hidup, tanpa air tiada kehidupan. Tetapi orang dapat memperoleh kebaikan dengan air.
Suatu ketika, seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Saa’id ra mengajukan pertanyaan yang dianggap penting dan agar dapat mendapat pahala yang banyak/bagus. Pertanyaan: Ya Rasulullah, sedekah mana yang paling mengagumkan? Rasulullah menjawab: air. Mengapa air merupakan sedekah yang menakjubkan di mata rasulullah? Ya, karena air banyak sekali manfaatnya dan diperlukan oleh siapapun dan dimana saja.
Menjaga dan melestarikan, juga berarti janganlah kita merusaknya atau mencemarinya. Sebagai contoh, Nabi melarang kita buang air (besar maupun kecil) di air yang tergenang, tidak mengalir. Sebab air yang kotor apalagi najis tidak boleh untuk bersuci, wudhu, mandi, mencuci pakaian lebih khusus lagi untuk diminum. Nabi juga melarang kita berlaku boros. Sebab boros berarti memubazirkannya, padahal laku boros itu kawan syetan, syetan selalu mengajak kemungkaran dan durhaka, musuh manusia. Kita diwajibkan bersuci, misalnya wudhu. Perintah wudhu itu yang wajib anggota wudhu itu dibasuh hanya sekali. Sunnahnya ittiba’ Nabi kita lakukan tiga kali. Lebih dari itu mubah, makruh, yang kelimanya haram hukumnya.
Hadirin jumat rahimakumullah,
Yang kita temui sekarang kenyataannya banyak sekali orang yang tidak menjaga, memelihara lingkungan kita tersebut. Malah merusaknya. Coba perhatikan baik-baik.
Di antara lingkungan yang harus kita jaga, kita selamatkan dan kita manfaatkan ialah pepohonan. Jelas sekali kita butuh makanan, buah-buahan yang berasal dari pepohonan. Ada manfaat lain yang sangat kita perlukan yaitu udara. Kita butuh sekali udara yang bersih untuk hidup ini, yang itu dihasilkan oleh daun-daunan/pepohonan. Bila orang tidak mendapatkan udara bersih/baik (O2) akan mati. Oleh karena itu lingkungan yang baik harus kita usahakan bersama agar nyaman. Nabi pernah melarang memotong pohon (merusaknya) pada suatu peperangan. Bahkan nabi menyuruh kita rajin menanam meskipun yang memetik atau makan buahnya kelak manusia lain ataupun hewan. Perbuatan demikian akan dihitung sodaqoh. Melihat demikian pentingnya menanam sampai-sampai rasulullah memerintahkan menamam pohon denghan sabdanya: Bila saatnya kiamat datang dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat biji kurma kalau bisa saebelum bangkit, dia tanam (Dewan Pakar Pusat Studi al-Quran, PPSI).
Walhasil, kita berharap agar nikmat Allah yang telah dianugerahkan Allah dapat lestari dan makin ditambah nikmat dan manfaatnya sehingga kita dapat merasa nyaman, damai dan gembira. Lebih dari itu kita mampu beramal saleh dengannya. Allah menjanjikan pahala yang sangat indah dan tiada terbatas.
Janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh sungguh akan kami balas dengan pahala yang jauh lebih bagus daripada apa yang dikerjakan mereka (ketika di dunia), yaitu jannatun naiim.
Demikian khutbah singkat ini semoga
اقول قول هذا و استغفرالله من المعاصى و الذنوب
فاستغفروا الله انه هو الغفور الرحيم و قل رب اغفر و ارحم و انت خير الراحمين

khutbah kedua
الحمد لله الذى هدانا الى صراط مستقيم هو الذى خلق الانسان من طين و جعل نسله من سلالة من ماء مهين.
اشهد ان لا اله الا الله اله الاولين و الاخرين و ان محمدا عبده ورسوله الامين
و الصلاة و السلام على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين. اما بعد
Pada khutbah kedua ini marilah kita jadikan paparan di atas sebagai sentuhan untuk kita menyatakan sebagian syukur kita kepada Allah SWT yang telah mencipta kita, menganugerahi banyak sekali anugerah-Nya. Kita berusaha dengan secara sendiri dan bersama-sama agar lingkungan kita ini selalu bertambah nyaman, nikmat dan manfaat. Sudah barang tentu dengan amal kita sebagai syukur kita kepada-Nya.
Marilah kita memohon kepada Allah SWT

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين
اللهم ارنا الحق حقا وارزقنا ا تباعة و ارنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابة.
اللهم انا نسئلك علما نافعا و قلبا خاشعا و رزقا حلالا و عملا مقبولا
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة و قنا عذاب النار
و صلى الله على نبينا محمد و على اله و اصحابه اجمعين
سبحان ربك رب العزة عم يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين

Biodata Penulis:
Nama            : Drs. H. Chamid Hilaly
TTL              : Magelang, 17 Juli 1933
Alamat         : Kauman 18 Muntilan, Kabupaten  Magelang 56411
2001-2006       Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang
         1994-Sekarang Ketua Pengurus Pesantren Muhammadiyah Muntilan
         1986-1996       Ketua PCM Muntilan