Kamis, 10 Oktober 2013

Al-Quran Tulis Tangan KH Isa bin KH Taslim


Al-Quran Tulis Tangan KH Isa bin KH Taslim
Riwayat Mushaf al-Quran Tulis Tangan ini

Mushaf al-Quran ini milik sah KH Isa bin KH Taslim bin KH Nida Muhammad (1810-1908). Beliau dapatkan mushaf tulis-tangan ini saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi (1855-1863). Mushaf ini ditulis tangan oleh as-Sayyid Ali al-Yassari al-Hafidz bertahun 1274 Hijriah/1855 Miladiah. Ukuran aselinya relatif kecil, 10x14x2,5 cm.
Tertuliskan pada halaman awal mushaf ini dengan huruf Arab: “Saya wakafkan al-Quran ini kepada anak-keturunanku yang membutuhkan untuk membaca, berangka tahun 1324 Hijriah/1905 Miladiah. Semoga Allah SWT memberikan banyak kemanfaatan bagi siapa saja yang menggunakannya, dengan Syafaat Rasulilah Sallallahu alaihi wa sallam. Amin ya, rabbal alamin”.
Sejak diwakafkan mushaf al-Quran ini berpindah-pindah tangan dibaca oleh anak-cucu dan para kerabat. Pernah dipinjam-dibaca oleh anak-cucu dan kerabat di Kalibeber, Kerten, Watucongol, Salamkanci, Tegalrejo, di Yogyakarta dan utamanya di seputar Muntilan-Magelang. Mukim tetapnya di Kauman Muntilan, keluarga besar Bani Isa. Terakhir tercatat mushaf ini berada di bawah tanggungjawab Haji Sakdullah bin Kiai Abu Bakar Sam’ani bin KH Isa, Kauman Muntilan.
Pada pertengahan tahun 2013 dicermati bersama anak-cucu bahwa mushaf ini rawan sobek-rusak sehingga kemudian diikhtiari untuk difoto scan. Begitulah pilihannya, inilah hasil foto scan per halaman mushaf al-Quran tulis-tangan tersebut. Dengan cara diumumkan di blog maka siapapun, tidak lagi terbatas anak-cucu, bisa mengunduhnya, bisa membacanya, bisa mempelajarinya tanpa takut sobek-rusak. Inilah yang dilakukan oleh Muhammad Nasirudin bin Chamid bin Hilal bin Ridwan bin Isa sekaligus dengan menaruhnya di blog Perpustakaan Pondok Pabelan yang menjadi wilayah pengabdiannya. Tertanggal mulai Ahad, 8 Zulhijjah 1434 H/13 Oktober 2013. 







 
Kiai Haji Isa bin Kiai Haji Taslim (1810-1908)
Warisan : 10 orang anak, 51 orang cucu, dan 202 orang cicit

1.        Nyai Nafisah-Kiai Sudiro Atmodjo, da’i, makam Kauman Muntilan: (1) Taslimah-Mastur: 11 Salmah-Usman, 12 Muh Afif, 13 Abu; (2) Abdul Djawad: 21 Mundjijah-Abdullah Hanan
2.        Kiai Haji Ma’soem, pengulu I Sawangan, makam Kauman, beristrikan Simbah Genduk, tidak beranak
3.        Kiai Haji Ridwan, Kiai-pendiri Pondok Pesantren Desa Kerten-Secang, makam Kerten Secang: (1) Muhammad Hilal-Rosidah: 11 Chamid Hilaly, 12 Ahmad, 13 Mohammad Hasan, (2) Harun; (3) Genduk Habibah-Turmudhi: 31 Muthohar, 32 Djuwariyah, 33 Muh Romadhon, 34 Rodhiyah-Slamet; (4) Asfihan: 41 Siti Maslahah, 42 Muslimah, 43 Imronah, 44 Hunatun, 45 Muh Zaenal Arifin; (5) Siti Hadjar; (6) Siti Sarah-Afandi: 61 Durorul Bahiyah, 62 Shohih, 63 Muslimah, 64 Moeh Roem; (7) Nuriyah-Muhsin: 71 Isroil; (8) Anwari: 81 Robiatun, 82 Mudhirun, 83 As’adi, 84 Mudhiah, 85 Fathul Bari; (9) Tum-Sayuti: 91 Hasanah-Darmo; (10) Khotidjah: 101 Mubarok, 102 Hanim, 103 Asnawi, 104 Habrun, 105 Solihan; (11) Istohri: 111 Khuzaimah; (12) Hawari: 121 Mudjiron, 122 Habib Salih; (13) Muh Yusuf: 131 Hamidah, 132 Nur Habibah, 133 Nur Hidayati, 134 Fahrurozi, 135 Fahrudin, 136 Fahruziah, 137 Fadhilah, 138 Fadh’ullah, 139 Farhani, 1310 Faridah, 1311 Faizah; (14) Nafsiyah-Maksoem: 141 Murtofiah, 142 Munawir, 143 ANawawi, 144 Romadhon, 145 Dja’far Shodiq; (15) Muh Hari: 151 Mudjiono, 152 Isman, 153 Marsudi, 154 Marsiti, 155 Mardhiyah, 156 Marsin, 157 Maryono, 158 Ismanto
4.        Nyai Halimah-Kiai Haji Sa’id, da’i, makam Kauman Muntilan: (1) Ny Abdulloh: 11 Ahmadi, 12 Sofiyah, 13 Dawimah, 14 Badawi, 15 Mundjijah, 16 Ny Khusairi; (2) Ny Ghozali: 21 Marzuki, 22 Muhadjir, 23 Munawir, 24 Munjiyah, 25 Abdul Basir, 26 Yuslam Salim, 27 Asmuni; (3) Ny Abdul Manan: 31 Rosidah, 32 Hadiyah, 33 Muhadi AM, 34 Syarif Abdulah, 35 Fatimah; (4) Maemunah-Abdullah: 41 Muhrozi
5.        Nyai Maryam-Kiai Badjuri, Pengulu I Mungkid, makam Kauman Muntilan: (1) Aminah-Muh Dahlan: 11 Mardhiyah, 12 Sofiyah, 13 Nurhamid, 14 Fitriyah, 15 Djunaedi, 16 Halimah, 17 Qoniah, 18 Ibrahim; (2) Abdurrahim; (3) Badar Badjuri: 31 Siti Muzayanah, 32 MUzer Badari, 33 Hindun, 34 Muhammad, 35 Hamzati, 36 Mufti Badarudin, 37 Umi Salamah; (4) Ruqoyah-Wardi Sastro: 41 Asnawi, 42 Ismail, 43 Ibrohim, 44 Siti Khodidjah, 45 Siti Aminah, 46 Siti Fatimah, 47 Ahmad Wardi; (5) Qomar Badjuri: 51 Ahmad Qomar Winarto, 52 Anas Qomar, 53 Alhan Qomar, 54 Afifah Qomar
6.        Nyai Hj. Aisah-Kiai Haji Mudzakir, da’i-mubaligh, makam Kauman Muntilan: (1) Abror: 11 Zakiyah, 12 Chambali, 13 Rohmad, 14 Rihanah, 15 Maemunah, 16 Fatonah, 17 Muh Rofii, 18 Mardjanah, 19 Muh Taslim, 110 Nafisah; (2) Badriyah-Thoif: 21 Sa’adah, 22 Sarkowi, 23 Sofiyah, 24 Samsul Hadi, 25 Irfan Thoif, 26 Muhyidin, 27 Jarodah-Hartono; (3) H Anshor: 31 Robiatun, 32 Abdurrahman, 33 Zaenab, 34 Marfuah, 35 Siti Hajariah, 36 Hanah, 37 Aminah, 38 Aisah, 39 M Thoha; (4) Rosyidah-Muh Hilal: 41 Chamid Hilaly, 42 Ahmad, 43 Moh Hasan; (5) Sa’idah-Yahya: 51 Husban, 52 Ahmad, 53 Ba’iah; (6) Muh Thoyib-Zahrok: 61 Rofiah, 62 Rifai, 63 Maryatul Kibtiyah, 64 Mardhiyah
7.        Kiai Djawahir-Nyai Sofiyah, da’i, makam Prapak Temanggung: (1) Duri: 11 Suyuti; (2) Jamhari-Muniroh: 21 Barokah, 22 Solihatun, 23 Solihin, 24 Irfai, 25 Fathuludin, 26 Muqorobin; (3) Genduk
8.        Kiai Tholhah-Nyai Muniroh, da’i, makam Pare Temanggung: (1) Yasir; (2) Mughni: 21 Zubaidi, 22 Imam Kholil, 23 Ahmad Zuhdi, 24 Zainatun Istianah; (3) Asrori: 31 Abdul Hakim, 32 Abdul Malik, 33 Siti Muawanah, 34 Nur Muhammad, 35 Bani Nido Muhammad, 36 Nur Safinah; (4) Dardak: 41 Fadhil, 42 Zaeni; (5) Sofwan: 51 Nur Ahmad, 52 Misbahul Munir, 53 Muhammad; (6) Imam Zarkoni: 61 M Samsul Wahid, 62 Badrul Anam, 63 Abdul Karim, 64 Muntaha, 65 Zumarah
9.        Nyai Shalihah-Kiai Haji Shalih, da’i, makam Bandongan Magelang: (1) Mahfut: 11 Agus Kahfi
10.    Kiai Abu Bakar Sam’ani, pengulu I Dukun, makam Kauman Muntilan: (1) Siti Muawanah: 11 Umi Kalsum; (2) Muhammad Thoha: 21 Umi Salimah, 22 Ahmad Dja’far Hasni, 23 Agus Salam Afi; (3) Zahrok-Muh Thoyib: 31 Rofiah, 32 Rifai, 33 Maryatul Kibtiyah, 34 Mardhiyah; (4) Rodhiyah-Islam: 41 Isdiyarto, 42 Isti Fauzah, 43 Isti Nurjanah, 44 Isdiyanto; (5) Sa’dulloh: 51 AlfaHanim, 52 Sofiana, 53 Baihaqi, 54 Ratnaningrum, 55 Arifani; (6) Muhammad Azhari: 61 Bambang Haryadi, 62 Titik Budiyati, 63 Ari Wardani, 64 Arifa Suryani Imawati, 65 Ana Yuniarti; (7) Siti Aisah-Sodikun: 71 Fida SA, 72 Edi SA, 73 Fidi Astuti, 74 Feti Setiati; (8) Ahmad Zakariya Anshori: 81 Susi Alifah, 82 Farid Nasruddin, 83 Azzam Luthfiyanto, 84 Ambar Rahmana, 85 Anugrah Tri Hattana, 86 Muhammad Azhar Labib; (9) Muh Zuhdi: 91 Isa Husni Hidayatus Sam’ani, 92 Ilfa Zaidat Taufiq, 93 Ana Zaidatul Fadhilah
Bahwa kita keturunan dan kerabat dari orang-orang yang jelas nyata peran-positifnya bagi lingkungan-masyarakat




22 komentar:

  1. MasyaAllah...ini adalah silsilah simbah saya Muh Uzer Badari almarhum

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak salah, begitulah. Muh Uzer Badari bin Badar bin Badjuri bin KH Isa.

      Hapus
  2. Simbah K.Nida Muhammad ikut mana..??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kiai Nida Muhammad adalah kakek dari KH Isa. Urutannya, Simbah Nida Muhammad berputra KH Taslim, lantas KH Taslim berputra KH Isa. Tertuliskan di situ KH Isa bin KH Taslim bin Kiai Nida Muhammad. Demikian, maaf dan trims

      Hapus
  3. Kiai Nida Muhammad adalah kakek dari KH Isa. Urutannya, Simbah Nida Muhammad berputra KH Taslim, lantas KH Taslim berputra KH Isa. Tertuliskan di situ KH Isa bin KH Taslim bin Kiai Nida Muhammad. Demikian, maaf dan trims

    BalasHapus
  4. maaf mau tanya, kalau simbah Nida Muhammad sendiri keturunan siapa nggih? trims sebelumnya.

    BalasHapus
  5. Mantab mas, smoga bermanfaat ada link grup bani isa tdk mas?

    BalasHapus
  6. Mantab mas, smoga bermanfaat ada link grup bani isa tdk mas?

    BalasHapus
  7. Makam Mbah Nido di pare,kalo Mbah Taslim,Mbah Isa dimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makam KH Taslim kata bapak aku/Zarkasi bin thalhan,bin Isa,bin Taslin bin Nida Muhammad,beliau di makamkan di Mekah,wafat kala menunaikan ibadah Haji di sana

      Hapus
  8. Assalamu alaikum
    Kalau mau down load hasil scan qur an tsb dimana ya

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah. Proyek besar untuk dapat menyatukan balung yang berserakan.

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah
    ternyata pon enten teng google to

    BalasHapus
  11. Alhamdulillaah...saya pernah baca quran itu wkt masih kl 5 SR.Saya(Umi Kalsum)cicit mb Isa cucu mb Sam'ani(putra bungsu mb Isa)

    BalasHapus
  12. Alhamdulillaaah...makasih skali Mas Udin. Jazakumulloh khoiron katsiron.

    BalasHapus
  13. Kata pakde K Sofyan pare,ayahnya Simbah KH Nido Muhammad itu bernama Suratman atau sebutan lain Ki lurah dongkol.Makam ada di Pare.y

    BalasHapus
  14. Sekedar urun rembug, bagus juga mungkin Al Qur'an karya Tulisan Asta Mbah Isa coba di upayakan di scan PDF secara cermat hati hati, agar tidak rusak juga...secara bertahap, dan mgkn utk insentif tenaga scan bisa iuran atau dari Kas...
    Barang kali ada remaja/pemuda bani Isa Kauman yg sanggup dan rutin diawasi hingga selesai dan tidak rusak Kitab Mushaf Aslinya...
    Tentu dengan discan akan dapat lebih manfaat mgkn... mtr nwn

    BalasHapus
  15. Juga sekaligus mgkin buku karya mbah Sakdu.."Silsilah Bani Isa" mgkn bisa di input pada Aplikasi atau dg Aplikasi yg sederhana dan di privat khusus Bani Isa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa diusulkan besok, pertemuan bani ISA diadakan tanggal 21 April 2024, untuk lengkapnya bisa kontak saya lewat email atau admin ini, karena beliau pakde saya

      Hapus
  16. Mohon Admin cek dan perbaiki...ini Jam di Chat komen ini kok slip apa ya.....harusnya skrg jam 22.00.

    BalasHapus