Jumat, 15 Februari 2013

Kauman Muntilan


Pengantar Sekilas Sejarah


Kauman Muntilan
               
Kauman Muntilan luasnya tak lebih 10 hektar, kurang dari 100 KK dan terdiri atas 3 RT. Tetapi jelas tuwa awune. Ya, Kauman Muntilan telah ada dan berkiprah sejak zaman penjajahan Belanda dan terus menerus berperan hingga sekarang. Di kampung kecil ini banyak fasilitas terbuka setelah merdeka: SMI-SMP-PGAP-MTs, Madin, Al-Iman, KUA, Masjid, Langgar, TK, pesantren. Masing– masing punya “alumni” yang tidak sedikit jumlahnya.
            Di kampung damai ini tidak sedikit indekos dan kontrakan rumah. Sejak dulu. Ada yang cukup fenomenal,  Aska 23, yakni indekosan di rumah Bu Kaji Pur, Asrama Kauman Nomor 23 dengan banyak alumni yang jadi tokoh hebat seperti Pak H. Sukrodi. Oleh karena itu jumlah orang yang pernah bermukim di Kauman, bersekolah, menikah, shalat, ngaji dan umumnya meminum air Kauman sungguh-sungguh banyak. Tidak hanya ribuan jumlahnya, puluhan ribu, bahkan ratusan ribu orang, mungkin pula jutaan.

            Guna mengingatkan kembali akan “rasa-kauman-dulu” rubrik ini hadir rutin mingguan. Isinya ringkas sekilas sejarah dari generasi zaman Belanda, zaman Jepang, zaman merdeka, Orde Baru hingga generasi zaman Reformasi. Ada era perintisan,  pengembangan, kebangkitan, era PII, era JPK, era PAKM, era buletin KUBAH, era PS Amor, dan seterusnya. Ya, kini Kauman sedang punya gawe, yakni nyengkuyung bersama menuju Kauman Muntilan Baru yang kuat, beriman, mandiri dan sejahtera lahir-batin.  Atau rumusan lima elemen dasar sosial : Kauman yang maju, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat. Bismillah    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar