Minggu, 31 Mei 2015

Tafsir QS al-Hadid {57}: 22-23



Ora Nglokro, Ora Gumedhe
Tafsir Ringkas QS al-Hadid [57]: 22-23
!$tB z>$|¹r& `ÏB 7pt6ŠÅÁB Îû ÇÚöF{$# Ÿwur þÎû öNä3Å¡àÿRr& žwÎ) Îû 5=»tGÅ2 `ÏiB È@ö6s% br& !$ydr&uŽö9¯R 4 ¨bÎ) šÏ9ºsŒ n?tã «!$# ׎Å¡o ÇËËÈ   ŸxøŠs3Ïj9 (#öqyù's? 4n?tã $tB öNä3s?$sù Ÿwur (#qãmtøÿs? !$yJÎ/ öNà69s?#uä 3 ª!$#ur Ÿw =Ïtä ¨@ä. 5A$tFøƒèC Aqãsù ÇËÌÈ  
No
Sumber
Terjemah dan atau tafsirnya
1.
Tafsir al-Quran Suci Basa Jawi dening Mohammad Adnan. Bandung: al-Maarif, 1987/1924
Sadengah bebaya (kasengsaran) kang tumiba ana ing bumi utawa ing awak ira, kabeh wis pinesthi tinulis ana Kitab (Lauhil Mahfudz) sakdurunge Ingsun nitahake. Kang mangkono mau mungguhe Allah gampang wae. Supaya sira aja padha sedhih anggetuni barang donya kang sira katilapan lan aja padha bungah nganti lali marga katekan karep ira. Allah iku ora remen wong kang gumedhe marga oleh donya akeh.
2.
Tafsir Fi Zhilalil Quran. Sayyid Quthb. Penerjemah As’ad Yasin. Jakarta: Gema Insani Press. 2005/1992. Jilid 21; Halaman 264-265 dari keterangan ayat tersebut.
Sesungguhnya alam ini diatur dengan sangat cermat sehingga tiada satu peristiwa pun yang terjadi melainkan telah ditetapkan sebelumnya dalam rancangan Allah dan diperhitungkan keberadaannya. Tiada sesuatu yang kebetulan di alam ini dan tiada yang serampangan. Semua telah ditetapkan dalam ilmu Allah yang menyeluruh lagi cermat. Setiap peristiwa akan terlihat oleh makhluk pada waktu yang telah ditetapkan.
Di dalam pengetahuan Allah tiada masa lalu, masa sekarang dan tiada masa datang. Semua ini batasan waktu yang merupakan simbol bagi kita, makhluk fana. Adapun Allah merupakan hakikat mutlak yang melihat alam wujud ini seluruhnya tanpa batas dan tanpa ikatan. Alam ini dan siklus yang terjadi seluruhnya berada dalam ilmu Allah, tanpa batasan dan tanpa pemilahan dengan waktu atau tempat. Setiap peristiwa memiliki situasinya di dalam rencana induk Allah yang diketahui dalam ilmu-Nya. Semua musibah terdapat dalam Kitab Azali sebelum munculnya bumi dan muculnya diri dalam sosok yang semestinya. Mudah bagi Allah. Meluaskan cakrawala pandang, menggambarkan masa azali dan masa abadi, melihat aneka peristiwa selaras dengan aneka situasi yang ditakdirkan dalam ilmu Allah akan membuat jiwa lebih lapang. Bahwa peristiwa dan manusia semua berjalan seirama gerakan alam semesta. Tiada keluh-kesah atau terhina sedih, tiada pula lalai dan terlena gembira.
3.
Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran . M. Quraish Shihab. Jakarta: Lentera Hati. 2002. Jilid 14 halaman 42-43
Tiada suatu bencana yang menimpa kamu atau siapapun di bumi seperti kekeringan, longsor, gempa, banjir, paceklik dan tidak pula pada diri kamu sendiri, seperti penyakit, kemiskinan, kematian, dll. melainkan telah tercatat dalam kitab yakni Lauh Mahfudz atau ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu sebelum Kami menciptakannya yakni sebelum terjadinya musibah itu. Sesungguhnya yang demikian itu yakni pengetahuan dan pencatatan itu bagi Allah sangatlah mudah karena ilmu-Nya mencakup segala sesuatu dan kuasa-Nya tidak terhalangi oleh apapun. Kami menyampaikan hakikat itu kepada kamu semua supaya kamu jangan berduka cita secara berlebihan dan melampaui kewajaran sehingga berputus asa terhadap apa yakni hal-hal yang kamu sukai yang luput dari kamu, dan supaya kamu juga jangan terlalu gembira sehingga bersikap sombong dan lupa daratan terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kamu. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang berputus asa akibat kegagalan dan Allah tidak menyukai juga setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri dengan sukses yang diperolehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar