Kamis, 22 Desember 2011

Berpirau di Arus Global:



Berpirau di Arus Global:
Ikhtiar Pesantren dalam Membangun Peradaban Muslim
di Indonesia

Oleh:
Muhammad Nasirudin,
Pondok Pesantren Pabelan, Jawa Tengah

Melawan secara frontal terhadap arus global yang kejam-hegemonik tentu hanya akan berakhir mati sia-sia. Namun mengikuti arus global yang materialistic-hedonistik liberalistik tentu berarti menipu hati nurani selain meniadakan kedirian yakni panggilan kemanusiaan sebagai subjek-pelaku kehidupan mulia di alam ini. Oleh karena itu berpirau atau memirau di arus global merupakan pilihan yang logis-cerdas-solutif. Secara leksikal berpirau, memirau adalah gerakan berputar atau menyerang ke kanan atau ke kiri tidak secara langsung menuju tujuannya (KBBI, 1989: 688). Dengan pilihan istilah berpirau ini dimaksudkan bahwa diri kita tidak mati terlindas arus global namun juga mampu berkarya membangun peradaban muslim Indonesia sebagai alternatif kebudayaan yang bersih-cerdas-tinggi dengan pesantren sebagai alamat dan pilar utamanya.
Kebudayaan atau peradaban yang dewasa ini ada, berlaku dan dipilih mayoritas muslim di Indonesia dan juga umumnya manusia sedunia tampak jelas diatur dan dikendalikan oleh pihak Barat-Nasrani. Agen kebudayaan dan peradabannya amatlah banyak, seperti pilihan content dan model program televisi, ideologi, kesenian, buku dan Koran-majalah, pusat penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi, juga jaringan politik dan ekonomi. Dengan merata dan banyaknya agen tersebut maka barangsiapa tidak mengikuti arus global ini maka tentu akan tertinggal (perubahan zaman) dan atau tidak lagi diterima public.
Sementara kaum muslim sesungguhnya masih ada satu-dua yang mencoba terus aktif membangun kedirian tersebut bisa lewat kesenian, ada yang lewat pengembangan ilmu-pengetahuan-teknologi, juga ada yang secara serius membangunnya lewat jaringan ekonomi, ide, juga jaringan politik. Namun sungguh semua itu hingga saat ini masih bermain secara sendiri-sendiri serta tanpa konsep besar yang mampu mencakup keseluruhan ide-dasar mengenai peradaban-kebudayaan. Sementara itu siapa yang beride besar masih juga sebatas pada aide yang tanpa isi dan tanpa arah jelas. Oleh karena itu perlu benar untuk didiskusikan bagaimana pembangunan peradaban muslim di Indonesia.
Pesantren sebagai basis komunitas muslim dalam menjalankan ajaran agamanya pernah berperan besar dalam sejarah. 
Pesantren di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar