Selasa, 20 Desember 2011

BMT AMMAN di BMT BUS

Studi Banding BMT AMMAN
Di KSPS-BMT BUS Lasem Rembang
Hari Sabtu, 17 Maret 2007


Skenario Proses Studi Banding:
Berangkat Muntilan Jumat, 16 Maret 2007 jam 20.00
Sampai di BMT BUS Sabtu, 17 Maret 2007 jam 04.00 Subuh
MCK dan makan pagi jam 06.00 siaga
06.30-12.00     Berada di lapangan/kantor sesuai bidang tugas
12.00-13.00     dhuhur dan makan siang
13.00-15.00     diskusi dan tukar pengalaman
15.00-18.00     ashar, wisata, shopping, makan malam
Pulang kembali ke Muntilan jam 20.00 dan sampai di Muntilan jam 04.00 Subuh Ahad

1.      Dasar Pemikiran
·         BMT AMMAN bersiaga untuk maju dan berkembang secara optimal sehingga perlu membaca pengalaman lewat BMT BUS yang relatif lebih dahulu maju
·         BMT BUS dipandang tepat sebagai model karena (i) telah memiliki 26 cabang hingga di Yogya dan Tuban Jatim selain Rembang dsk (ii) jumlah karyawan lebih dari 200 orang, (iii) telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001-2000 serta (iv) relatif harmonis hubungan antara pengurus dengan pengelola
2.      Maksud dan Tujuan
·         Mendapatkan gambaran konkret sekaligus menantang soal pengelolaan BMT yang relatif benar, lurus dan profesional serta Islami
·         Menjalin silaturahmi dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga sejenis di tempat lain sekaligus sebagai sparring partner
3.      Model Studi Banding (Kekhususan)
·         Datang di BMT BUS dan siap jam 06.30 pagi untuk mengikuti/membersamai karyawan/pengurus yang dibidik-sebidang akan segala aktivitasnya pada hari itu baik di pasar/lapangan maupun di kantor dan kegiatan lainnya hingga dhuhur
·         Setelah makan siang ikut acara bersama di aula untuk membedah lembaga BMT BUS dan sharing pengalaman seputar operasional KSPS-BMT
4.      Hal Penting (DIPERSIAPKAN SEBAIK-BAIKNYA)
·         Cakupan bidang tugas masing-masing orang/personalia yang kini menjadi kewajiban kerjanya di BMT
·         Inventarisasikan semua permasalahan di lapangan yang pernah terjadi ataupun pertanyaan yang perlu diajukan seputar hal tersebut baik mengenai kaidah, norma, cara, efektivitas, kiat, pengalaman, dll sekaligus menuliskannya secara lengkap untuk diajukan/ditanyakan ke personalia di BMT BUS
·         Setiap orang, segenap bagian dari BMT AMMAN dimohon menuliskan segala hal yang menjadi masalah tersebut dan menanyakan ke “pasangannya” di BMT BUS.
5.      Biaya
·         Transportasi Muntilan-Lasem PP 1 bus (27 orang)                 1.400.000,-                 
·         Akomodasi-makan-minum selama proses                               1.200.000,-
·         Dokumentasi, PPPK, souvenir, dll                                         1.000.000,-
·         Lain-lain                                                                                     400.000,-
      Jumlah                                                                                   4.000.000,-

6.      Format ”Pasangan” yang dibuat:
·         Pengurus BMT AMMAN dengan Pengurus BMT BUS
·         Pengawas Syariah BMT AMMAN dengan Pengawas Syariah BMT BUS
·         Manajer  dan Kacab BMT AMMAN dengan GM-Manajer BMT BUS
·         Marketing BMT AMMAN dengan marketing BMT BUS
·         Operasional BMT AMMAN dengan operasional BMT BUS
·         Personalia BMT AMMAN dengan personalia BMT BUS

Pengantar

Bermula dari keinginan untuk maju, bisa menerobos masalah dan meningkat prestasinya maka direncanakanlah sebuah kegiatan yang konstruktif sekaligus rekreatif. Adakah itu? Studi banding di lembaga sejenis dipilih yang tidak-amat-jauh dan jatuhlah ke BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Lasem Rembang. Demikianlah cerita itu bermula. Alhamdulillah segala sesuatunya seolah memang “pas-pasan” alias serba kebetulan. Kebetulan awak lembaga BMT AMMAN merasakan perlu untuk rekreasi; kebetulan komunikasi Muntilan-Lasem terantarai juga oleh ormas aktivitas Muhammadiyah; kebetulan pula momentumnya tepat. Bismillah berangkatlah Jumat tanggal 16 Maret 2007 jam 21.30 wib kita ber-22 orang sejak dari pengurus, pengawas hingga segenap karyawan naik dalam satu bus kecil sampai di Lasem pada dini hari Sabtu, 17 Maret 2007 jam 03.00 wib.
Setelah melepas lelah tidur di mushala BMT BUS barang satu jam, shalat Subuh berjamaah kemudian berbenah (MCK) hingga bersih-rapi siap sedia jam 06.15 wib untuk memulai studi banding. Tepat jam 06.30 dimulailah dengan acara berjalan kaki 200 meter ke pasar Lasem kita semua berbatik seragam untuk mencermati sebuah kantor di kios pasar lengkap dengan kesibukannya. Hingga jam 08.15 wib kita lakukan aneka kegiatan di kantor cabang itu (wawancara dengan manajer dan petugas-petugas), mencermati tenaga marketing bersibuk di pasar itu bahkan beberapa orang ikut menyertainya mengambili uang dari para anggota/nasabah. Sungguh saat itu merupakan pagi yang barokah, penuh pelajaran. Lasem memang tidak sebesar dan seramai Muntilan meskipun sama-sama kota kecamatan.
Kembali ke kantor pusat di Jalan Raya No. 16 Lasem kita makan pagi di kantin belakang kantor. Kemudian mulai jam 09.00 wib kita membagi diri menjadi sembilan kelompok/bagian untuk berbincang mendalam dengan masing-masing kepala bagian: administrasi/operasional, keuangan, pembiayaan, marketing, pendampingan, IT, HRD/SDM, Internal Audit, dan Simpanan. Ada yang sekelompok itu terdiri atas tiga orang dan ada yang cuma dua orang dengan prinsip relevansi-pemerataan. Semuanya mendapatkan ’pasangan’, selain yang sakit tetap di bus. Tampaknya masing-masing bisa asyik, cukup mendalam bahkan cenderung amat dalam. Segala hal bisa ditanyakan secara leluasa bahkan eloknya bisa dicopy-filenya. Hingga jam 10.00 kita lakukan wawancara terfokus tersebut.
Kemudian ketika pak Haji Abdullah Yazid sang ketua pengurus hadir maka pertemuan umum dilaksanakan di lantai teratas dihadiri oleh segenap kita serta dari pihak BMT BUS ada 5 orang pejabat terasnya. Bukan main memang. Pak Yazid ini sosok pemimpin yang khas, local genius, penuh tenaga, kuat ruh, kuat otoritas serta super sibuk. Sayang memang tidak bisa lama kita mengangsu kawruh; beliau harus melayat mertua bupati. Tetapi sebelumnya sempat pula membakar semangat teman-teman, memperlihatkan otoritasnya yang tinggi, menjawab berbagai pertanyaan, juga bertukar cinderamata sesama ketua pengurus. Masih terngiang betul nasihatnya tentang tiga hal bila kita mau maju yakni (i) manfaatkan orang pintar, (ii) bangun komunikasi yang baik, serta (iii) jalankan dengan amanah. Kuburan pengelolaan BMT itu cuma dua yaitu NPL dan penyelewengan karyawan. Ini jihad; bukan bekerja biasa; jika mendapatkan ghanimah maka kita makan bersama-sama. Usai pak Yazid pergi kita kemudian dibersamai oleh para manajer BUS.
Saat dhuhur tiba kita semuanya berjamaah kemudian bergantian makan siang. Nikmat bukan main rasanya makan ketika lapar setelah bekerja cukup keras yakni studi banding ini. Usai itu semuanya jam menunjukkan pukul 13.15 wib dan kita diantar pak Soleh dari bagian marketing untuk pergi ke pantai Bonang berjarak 3 km guna berwisata sekadarnya selain membeli oleh-oleh berupa ikan asin kering: cumi-cumi, terasi, layur, jambal, dan lain-lain. Sementara beberapa orang kita ada yang berjalan hingga pekuburan Sunan Bonang beberapa orang lainnya justru dirubung oleh anak-anak yang meminta-minta. Inilah potret lain yang tampak dari Lasem, pantura, wisata, gersang, ikan asin. Setelah cukup memborong ikan asin itu maka dimulailah perjalanan panjang menuju Muntilan. Perjalanan relatif lancar kecuali menjelang Bawen yang macet-menyemut karena kebetulan menjelang hari libur Ahad-Senin serta saat keluarnya para buruh dari pabrik. Mampir makan malam di Secang maka bus kita sampai di Muntilan jam 21.05 wib . Alhamdulillah.
Berikut ini laporan teman-teman semua mengenai hasil kunjungan BMT AMMAN ke BMT BUS itu. Sebagai laporan yang otentik maka tetap dipertahankan adanya seperti yang ditulis langsung oleh masing-masing orang. Kemudian kita satukan, dikliping. Selamat membaca dan mencermati perubahan paradigma yang terjadi di BMT AMMAN ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar